BI: Downgrade peringkat China tak pengaruhi RI



KONTAN.CO.ID - Bank Indonesia (BI) meyakini penurunan peringkat utang China oleh Standard and Poor's (S&P) Global Ratings tak akan mengganggu ekonomi Indonesia. Bank sentral melihat ekonomi Indonesia masih akan tumbuh yang salah satunya didorong oleh kinerja ekspor.

S&P Global Ratings menurunkan satu peringkat utang jangka panjang China dari AA- menjadi A+ pada Kamis (22/9). Ini menyusul meningkatkan risiko utang negara tersebut yang membengkak, walau outlook peringkat ini masih stabil.

Asisten Gubernur Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Dody Budi Waluyo mengatakan, pihaknya akan mencermati semua risiko yang berakhir pada terganggunya stabilitas kurs rupiah, termasuk penurunan peringkat utang Negeri Tirai Bambu tersebut. Namun Dody melihat penurunan peringkat utang China tak berdampak pada ekonomi Indonesia.


Dody bulang, ekonomi China di semester kedua tahun ini diperkirakan tumbuh 6,5%. Bahkan, kemungkinan bias ke arah 6,8%.

"Artinya China akan tetap tumbuh tinggi dan itu akan menjadi sumber komoditi ekspor kita," kata Dody, Jumat (22/9).

Dody juga mengatakan, BI optimistis harga komoditas, khususnya batubara dan tembaga masih akan mencatatkan harga tertinggi. "Dan satunya disebabkan oleh China," tambah dia.

Dody memproyeksi, ekonomi Indonesia di kuartal ketiga tahun ini akan berada di kisaran 5,1%-5,2%, lebih tinggi dari kuartal kedua lalu. Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2017 diperkirakan akan berada di kisaran 5%-5,4%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia