KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Usai menaikkan suku bunga acuannya di Maret dan Juli lalu menjadi 1%-1,25%, Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) kembali akan menaikkan bunga acuannya di Desember mendatang. Namun, Bank Indonesia (BI) melihat dampaknya terhadap ekonomi Indonesia relatif kecil. Asisten Gubernur Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Dody Budi Waluyo mengatakan, kenaikan suku bunga The Fed nanti, sudah diperhitungkan oleh pelaku pasar sebagaimana dua kali kenaikan sebelumnya. Sehingga lanjut Dody, dampaknya terhadap pelemahan nilai tukar negara emerging tidak besar. "Kalau toh ada pelemahan, maka BI akan tetap jaga agar pelemahan tersebut masih dalam batas sesuai dengan nilai fundamentalnya," kata Dody kepada Kontan.co.id, Jumat (10/11) lalu.
BI: Efek kenaikan The Fed rate kecil
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Usai menaikkan suku bunga acuannya di Maret dan Juli lalu menjadi 1%-1,25%, Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) kembali akan menaikkan bunga acuannya di Desember mendatang. Namun, Bank Indonesia (BI) melihat dampaknya terhadap ekonomi Indonesia relatif kecil. Asisten Gubernur Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Dody Budi Waluyo mengatakan, kenaikan suku bunga The Fed nanti, sudah diperhitungkan oleh pelaku pasar sebagaimana dua kali kenaikan sebelumnya. Sehingga lanjut Dody, dampaknya terhadap pelemahan nilai tukar negara emerging tidak besar. "Kalau toh ada pelemahan, maka BI akan tetap jaga agar pelemahan tersebut masih dalam batas sesuai dengan nilai fundamentalnya," kata Dody kepada Kontan.co.id, Jumat (10/11) lalu.