KONTAN.CO.ID - MEDAN. Bank Indonesia (BI) memandang bahwa kondisi ekonomi global di semester kedua tahun ini semakin melambat. Ini akibat dampak perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China. Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo mengatakan, AS telah menaikkan tambahan tarif ke 25% untuk nilai perdagangan China ke AS sebesar US$ 200 miliar. Sementara China membalas dengan tambahan tarif sampai 25% untuk nilai perdagangan AS ke China sebesar US$ 60 miliar. Sementara itu, dalam pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 Osaka Summit 2019 lalu, AS dan China sepakat untuk membahas lebih lanjut terkait perang dagang tersebut. Sehingga ini berarti perang dagang belum bisa dikatakan selesai.
BI: Ekonomi global lebih menurun di semester kedua
KONTAN.CO.ID - MEDAN. Bank Indonesia (BI) memandang bahwa kondisi ekonomi global di semester kedua tahun ini semakin melambat. Ini akibat dampak perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China. Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo mengatakan, AS telah menaikkan tambahan tarif ke 25% untuk nilai perdagangan China ke AS sebesar US$ 200 miliar. Sementara China membalas dengan tambahan tarif sampai 25% untuk nilai perdagangan AS ke China sebesar US$ 60 miliar. Sementara itu, dalam pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 Osaka Summit 2019 lalu, AS dan China sepakat untuk membahas lebih lanjut terkait perang dagang tersebut. Sehingga ini berarti perang dagang belum bisa dikatakan selesai.