BI: Ekonomi Sulsel 2015 akan tumbuh 7,5%-8,4%



MAKASSAR. Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Sulawesi Selatan berkisar antara 7,5 sampai 8,4 persen pada 2015.

"Berangkat dari kondisi ekonomi Sulsel saat ini, kemudian kebijakan gubernur ke depan, termasuk rencana investasi dan pembangunan infrastruktur, kami berkeyakinan 2015 Sulsel masih dapat bertumbuh antara 7,5 persen sampai 8,4 persen," kata Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Bidang Ekonomi Keuangan Wilayah Sulsel Causa Imam di Makassar, Sabtu.

Ia mengatakan bahwa dalam lima tahun terakhir Sulsel telah menunjukkan performa ekonomi yang sangat baik di tengah krisis ekonomi global. Sulsel, kata dia, masih menunjukkan pertumbuhan ekonomi terbaik kedua secara nasional dengan mencatatkan pertumbuhan sebesar 8,23 persen pada kuartal III 2014.


Ia menjelaskan bahwa ada semacam pergeseran ekonomi yang cukup baik di Sulsel, dari yang semula didominasi oleh pertanian, kini mulai bergeser ke industri pengolahan, perdagangan, hotel dan restoran.

Selain itu, lanjutnya, investasi juga mulai tumbuh diantaranya dengan rencana pembangunan sejumlah proyek infrastruktur seperti pembangunan rel kereta api, pelabuhan, bandara, serta pembangunan konstruksi, ditambah dengan pertumbuhan ekspor Sulsel yang lebih tinggi dibandingkan impor.

Selain itu, lanjutnya lagi, pertumbuhan aset perbankan di Sulsel juga cukup baik.

"Aset perbankan di Sulsel hingga November 2014 tumbuh sekitar Rp 100 triliun lebih" jelasnya.

BI, kata dia, juga mencatat banyak uang yang masuk ke Sulsel. Data transaksi non tunai Real Time Gross Settlement (RTGS) Sulsel dalam setahun ini, katanya, mencapai sekitar lebih dari Rp160 triliun.

"Angka ini bukan angka akumulasi melainkan arus mutasi, namun ini menunjukkan betapa tingginya aktifitas perekonomian Sulsel," tambahnya.

Semua ini, kata dia, adalah peluang bagi Sulsel untuk mengembangkannya perekonomiannya di tahun depan.

Meski demikian, ia mengatakan ada beberapa isu yang menjadi catatan, salah satunya adalah pertumbuhan ekonomi Sulsel yang masih terpusat di Kota Makassar.

Makassar, kata dia, menyumbang 32 persen dari total pertumbuhan ekonomi Sulsel. Padahal, lanjutnya, Sulsel juga memiliki kota-kota lain seperti Pare-pare, Palopo, Bone, dan Bulukumba .

"Wilayah-wilayah ini juga potensial untuk dikembangkan sebagai sentra pertumbuhan ekonomi baru," tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Uji Agung Santosa