JAKARTA. Kondisi perekonomian China memang menjadi salah satu isu yang menjadi perhatian Bank Indonesia (BI) dalam menentukan kebijakan. Bank Sentral China atau People's Bank of China (PBOC) kembali memberlakukan kebjiakan melemahkan mata uang yuan alias devaluasi. Tidak hanya itu, data-data ekonomi China juga menunjukkan pelambatan. Salah satunya adalah indeks non manufaktur China mengalami penurunan pada Desember 2015 lalu ke level 50,2 dari 51,2 pada November 2015.Indeks non manufaktur ini menggambarkan kondisi kegiatan ekonomi di sektor jasa (service) China. Seperti diketahui, pemerintah China tengah berupaya mengubah kebjiakan ekonomi dari yang berorientasi manufaktur menjadi ekonomi berorientasi jasa. Sehingga, pertumbuhan kegiatan ekonomi di sektor jasa menjadi faktor penentu pertumbuhan negeri Tirai Bambu ini.
BI: Faktor domestik bisa redam dampak China
JAKARTA. Kondisi perekonomian China memang menjadi salah satu isu yang menjadi perhatian Bank Indonesia (BI) dalam menentukan kebijakan. Bank Sentral China atau People's Bank of China (PBOC) kembali memberlakukan kebjiakan melemahkan mata uang yuan alias devaluasi. Tidak hanya itu, data-data ekonomi China juga menunjukkan pelambatan. Salah satunya adalah indeks non manufaktur China mengalami penurunan pada Desember 2015 lalu ke level 50,2 dari 51,2 pada November 2015.Indeks non manufaktur ini menggambarkan kondisi kegiatan ekonomi di sektor jasa (service) China. Seperti diketahui, pemerintah China tengah berupaya mengubah kebjiakan ekonomi dari yang berorientasi manufaktur menjadi ekonomi berorientasi jasa. Sehingga, pertumbuhan kegiatan ekonomi di sektor jasa menjadi faktor penentu pertumbuhan negeri Tirai Bambu ini.