BI: Februari 2018, neraca perdagangan akan defist sebesar US$ 230 juta



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) melihat ada kemungkinan bahwa pada Februari 2018, neraca perdagangan akan defisit sebesar US$ 230 juta.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia Januari 2017 mengalami defisit sebesar US$ 670 juta. Nilai ekspor Indonesia mencapai US$ 14,46 miliar, lebih kecil impor yang mencapai US$ 15,13 miliar pada periode tersebut.

"Neraca perdagangan akan defisit US$ 230 juta. Neraca dagang ini nantinya terlihat di transaksi berjalan," kata Gubernur BI Agus Martowardojo di Gedung BI, Jumat (9/3).


Dia memperkirakan, defisit transaksi berjalan akan berada di kisaran 2,1% dari Produk Domestik Bruto (PDB), dan posisi tahun 2017 yang sebesar 1,7% dari PDB.

Menurut Agus, pihaknya telah memperkirakan ini. Sebab, Indonesia adalah salah satu negara yang tidak bisa memisahkan diri dari ekonomi dunia.

"Transaksi berjalan bisa dijaga sehat walau defisit. Di tahun 2018 akan sedikit meningkat karena besarnya impor bahan baku untuk dorong ekonomi Indonesia di 2018. Akan ada pelebaran tapi tidak akan lebih dari 2,1%," ujarnya.

"Kami perkirakan Februari 2018 masih defisit tapi jauh lebih kecil dari Januari 2018. Itu karena besarnya impor bahan baku dan ini tanda akan dipakai prosuksi," lanjutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia