BI fokus pelonggaran asing yang bisa tekan CAD



JAKARTA. Pemerintah berencana melonggarkan investasi asing dalam daftar negatif investasi (DNI) yang sedang digodok. Dalam hal ini, Bank Indonesia (BI) menilai sektor yang akan dibuka untuk asing tersebut haruslah sektor yang bisa menekan laju impor.Pasalnya, impor yang membengkak menyebabkan current account deficit (CAD) atawa defisit transaksi berjalan terus melanda tanah air sejak kuartal terakhir 2011 lalu. Bahkan, defisit ini mencapai nilai rekor pada kuartal II 2013 lalu yakni 4,4% dari PDB Indonesia atau sebesar US$ 9,8 miliar.Karena itu, BI menghimbau pemerintah agar sektor yang dibuka untuk asing tersebut hendaklah sektor yang bisa menekan defisit transaksi berjalan. Gubernur BI Agus Martowardojo menegaskan keinginan pemerintah membuka kesempatan bagi asing itu boleh saja asalkan tujuan pembukaan itu untuk perbaikan kegiatan CAD.

"Kami akan arahkan pada investor asing yang masuk untuk memperbaiki ekspor atau membuat produk yang bersubstitusi impor," tutur Agus akhir pekan lalu.Sekedar mengingatkan, pemerintah berencana membuka lima sektor untuk investor asing seperti operator bandara dan pelabuhan, terminal, distributor film, usaha pengujian kelayakan kendaraan bermotor (KIR), dan periklanan.Agus menjelaskan salah satu sektor yang dapat dibuka untuk asing adalah sektor industri hulu yang dapat membuat ketergantungan kita akan impor berkurang. Selain itu, menurut Agus, hal penting yang perlu dihindari dari pembukaan ini adalah sektor yang berpusat pada investasi langsung dan hanya berfokus pada pasar dalam negeri. Tentu ini tidak akan berpengaruh pada perbaikan CAD.Maka dari itu, Mantan Menteri Keuangan ini mendesak agar pemerintah kembali melihat dan mengkaji ulang sektor keterbukaan asing ini. "Jadi perlu ada satu kajian yang baik dan fokus," tandas Agus.Kepala Riset Samuel Aset Manajemen  Lana Soelistianingsih menilai apa yang dikehendaki oleh BI sangatlah tepat. Ke depannya industri harus didorong untuk mengurangi ketergantungannya akan impor. Kemungkinan lima sektor yang dibuka untuk asing itu ada pengaruh terhadap penurunan impor, seperti komponen mesin untuk pengerjaan terminal ataupun pelabuhan. "Tapi itu tidaklah besar untuk mengurangi impor," jelas Lana.Menurut Lana, pemerintah tidak perlu panik dengan membuka berbagai sektor untuk asing dalam DNI. Sebaliknya, yang perlu pemerintah lakukan adalah memperbaiki iklim usaha di dalam negeri sendiri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Barratut Taqiyyah Rafie