JAKARTA. Bank Indonesia (BI) terus mendorong Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT). Aksi terbaru, bank sentral membidik transaksi pemerintah untuk mengembangkan transaksi non tunai. Ronald Waas, Deputi Gubernur BI mengatakan, pihaknya akan bekerjasama dengan 10 pemerintah daerah (pemda) dan 12 kementerian pada tahun 2015 ini. BI mengibaratkan pemda dan kementerian sebagai "merchant" alias tempat transaksi non tunai. Agar GNTT meluas, BI bakal menggenjot instrumen alat pembayaran menggunakan kartu (APMK). Di segmen ini, BI berhasrat mempopulerkan uang elektronik (e-money). BI percaya diri bisa mengerek transaksi non tunai hingga mencapai 2,4% dari total produk domestik bruto (PDB) tahun 2016. Akhir tahun 2014 lalu, transaksi non tunai sekitar 1,8% terhadap PDB.
BI genjot transaksi non tunai di pemerintahan
JAKARTA. Bank Indonesia (BI) terus mendorong Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT). Aksi terbaru, bank sentral membidik transaksi pemerintah untuk mengembangkan transaksi non tunai. Ronald Waas, Deputi Gubernur BI mengatakan, pihaknya akan bekerjasama dengan 10 pemerintah daerah (pemda) dan 12 kementerian pada tahun 2015 ini. BI mengibaratkan pemda dan kementerian sebagai "merchant" alias tempat transaksi non tunai. Agar GNTT meluas, BI bakal menggenjot instrumen alat pembayaran menggunakan kartu (APMK). Di segmen ini, BI berhasrat mempopulerkan uang elektronik (e-money). BI percaya diri bisa mengerek transaksi non tunai hingga mencapai 2,4% dari total produk domestik bruto (PDB) tahun 2016. Akhir tahun 2014 lalu, transaksi non tunai sekitar 1,8% terhadap PDB.