JAKARTA. Bank Indonesia (BI) tengah menggodok model bisnis anyar penggabungan sistem pembayaran atau National Payment Gateway (NPG). Skema baru ini menjadi alternatif dari dua model bisnis sebelumnya yang dianggap dapat memicu monopoli. Sekadar mengingatkan, dua model bisnis itu adalah merger semua perusahaan switching atau membentuk satu perusahaan yang mencaplok perusahaan switching. Kepala Direktorat Sistem Pembayaran Bank Indonesia (BI), Aribowo menjelaskan, akan ada perusahaan super switching sebagai operator utama NPG yang terhubung secara nasional dan internasional. Perusahaan switching seperti Artajasa Pembayaran Elektronik (ATM Bersama), Rintis Sejahtera (ATM Prima), Daya Network Lestari (ALTO), dan LINK, anak usaha Telekomunikasi Indonesia (Telkom) akan terhubung dengan super switching. "Dengan ini akan tetap ada perlakukan yang sama," kata Aribowo, kepada KONTAN, Kamis (13/10).
BI godok lagi model National Payment Gateway (NPG)
JAKARTA. Bank Indonesia (BI) tengah menggodok model bisnis anyar penggabungan sistem pembayaran atau National Payment Gateway (NPG). Skema baru ini menjadi alternatif dari dua model bisnis sebelumnya yang dianggap dapat memicu monopoli. Sekadar mengingatkan, dua model bisnis itu adalah merger semua perusahaan switching atau membentuk satu perusahaan yang mencaplok perusahaan switching. Kepala Direktorat Sistem Pembayaran Bank Indonesia (BI), Aribowo menjelaskan, akan ada perusahaan super switching sebagai operator utama NPG yang terhubung secara nasional dan internasional. Perusahaan switching seperti Artajasa Pembayaran Elektronik (ATM Bersama), Rintis Sejahtera (ATM Prima), Daya Network Lestari (ALTO), dan LINK, anak usaha Telekomunikasi Indonesia (Telkom) akan terhubung dengan super switching. "Dengan ini akan tetap ada perlakukan yang sama," kata Aribowo, kepada KONTAN, Kamis (13/10).