JAKARTA. Deputi Gubernur Bank Indonesia Hartadi A. Sarwono menilai, rencana pembatasan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi pada kuartal I-2011 nanti tentu akan berdampak pada laju inflasi. Untuk itu, ia mengatakan, BI akan berkoordinasi dengan Pemerintah untuk mengantisipasi hal tersebut sejak dini. Pasalnya, BI berharap salah satu tekanan inflasi itu tidak akan menambah second round effect. Maklum saja, BI melihat tekanan inflasi tahun depan tak hanya akan bersumber dari rencana pembatasan BBM bersubsidi saja. Tapi, gejolak komoditi juga akan memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap gerak inflasi tahun depan. “Komoditi dunia yang sekarang harganya sedang naik seperti beras dan tanaman komoditi lainnya karena cuaca yang buruk. Nah itu kita koordinasikan dengan pemerintah, untuk mendapat suplai yang lebih baik dan mendistribusikannya kepada seluruh negara,” terangnya. Inflasi inti saat ini memang masih dalam kondisi stabil. Hanya saja pemerintah harus tetap waspada dan mengantisipasi sejak awal tekanan inflasi pada tahun depan. Sekadar catatan, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat komponen inti pada bulan November 2010 mengalami inflasi sebesar 0,30%, sementara laju inflasi komponen inti tahun kalender (Januari-November) 2010 sebesar 3,89% dan laju inflasi komponen inti year on year (November 2010 terhadap November 2009) sebesar 4,31%.
BI harap tekanan inflasi tak tambah second round effect
JAKARTA. Deputi Gubernur Bank Indonesia Hartadi A. Sarwono menilai, rencana pembatasan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi pada kuartal I-2011 nanti tentu akan berdampak pada laju inflasi. Untuk itu, ia mengatakan, BI akan berkoordinasi dengan Pemerintah untuk mengantisipasi hal tersebut sejak dini. Pasalnya, BI berharap salah satu tekanan inflasi itu tidak akan menambah second round effect. Maklum saja, BI melihat tekanan inflasi tahun depan tak hanya akan bersumber dari rencana pembatasan BBM bersubsidi saja. Tapi, gejolak komoditi juga akan memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap gerak inflasi tahun depan. “Komoditi dunia yang sekarang harganya sedang naik seperti beras dan tanaman komoditi lainnya karena cuaca yang buruk. Nah itu kita koordinasikan dengan pemerintah, untuk mendapat suplai yang lebih baik dan mendistribusikannya kepada seluruh negara,” terangnya. Inflasi inti saat ini memang masih dalam kondisi stabil. Hanya saja pemerintah harus tetap waspada dan mengantisipasi sejak awal tekanan inflasi pada tahun depan. Sekadar catatan, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat komponen inti pada bulan November 2010 mengalami inflasi sebesar 0,30%, sementara laju inflasi komponen inti tahun kalender (Januari-November) 2010 sebesar 3,89% dan laju inflasi komponen inti year on year (November 2010 terhadap November 2009) sebesar 4,31%.