JAKARTA. Cadangan devisa Indonesia pada akhir Maret 2015 lalu turun menjadi US$ 111,55 miliar. Cadangan sebanyak ini tergerus US$ 3,95 miliar dibanding posisi akhir Februari yang sebesar US$ 115,5 miliar. Selain untuk pembayaran utang luar negeri (ULN) pemerintah, cadangan devisa turun karena dipakai untuk stabilisasi nilai tukar rupiah. Ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih mengatakan, Maret lalu memang terjadi arus dana keluar atau ouflow yang cukup besar. Dia mencatat, di pasar saham terjadi ouflow US$ 400 juta dan di pasar obligasi terjadi outflow Rp 4 triliun. Ketidakstabilan nilai tukar rupiah menjadi salah satu penyebab investor menarik dananya. Outflow tersebut menjadi salah satu penyebab cadangan devisa menurun. Pundi-pundi cadangan devisa kian berkurang seiring datangnya periode pembayaran ULN pemerintah yang terjadi akhir triwulan pertama, yaitu Maret lalu .
BI harus antisipasi pelemahan rupiah Mei dan Juni
JAKARTA. Cadangan devisa Indonesia pada akhir Maret 2015 lalu turun menjadi US$ 111,55 miliar. Cadangan sebanyak ini tergerus US$ 3,95 miliar dibanding posisi akhir Februari yang sebesar US$ 115,5 miliar. Selain untuk pembayaran utang luar negeri (ULN) pemerintah, cadangan devisa turun karena dipakai untuk stabilisasi nilai tukar rupiah. Ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih mengatakan, Maret lalu memang terjadi arus dana keluar atau ouflow yang cukup besar. Dia mencatat, di pasar saham terjadi ouflow US$ 400 juta dan di pasar obligasi terjadi outflow Rp 4 triliun. Ketidakstabilan nilai tukar rupiah menjadi salah satu penyebab investor menarik dananya. Outflow tersebut menjadi salah satu penyebab cadangan devisa menurun. Pundi-pundi cadangan devisa kian berkurang seiring datangnya periode pembayaran ULN pemerintah yang terjadi akhir triwulan pertama, yaitu Maret lalu .