JAKARTA. Desakan penerapan pajak bagi modal asing yang masuk pasar keuangan Indonesia masih terus bergulir. Penerapan pajak ini dinilai bisa menjadi salah satu cara untuk mengerem terlalu derasnya banjir aliran modal asing alias capital inflow ke pasar domestik. Pengamat Moneter dari Aspirasi Indonesia Research Institute Yanuar Rizky berpendapat, Bank Indonesia (BI) sebagai pemegang otoritas moneter mestinya berani untuk membeberkan pada pemerintah, dalam hal ini Presiden tentang tantangan sistem keuangan. Utamanya, terkait dengan capital inflow yang terus membanjir dan berpotensi mengganggu stabilitas perekonomian. Tak hanya itu, banjir capital inflow selama belum bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan sektor riil juga hanya menimbulkan biaya. Yang paling jelas, biaya operasi moneter untuk menyedot likuiditas berlebih di pasar sejauh ini terus membengkak.
BI harus berani bilang kondisi sistem keuangan
JAKARTA. Desakan penerapan pajak bagi modal asing yang masuk pasar keuangan Indonesia masih terus bergulir. Penerapan pajak ini dinilai bisa menjadi salah satu cara untuk mengerem terlalu derasnya banjir aliran modal asing alias capital inflow ke pasar domestik. Pengamat Moneter dari Aspirasi Indonesia Research Institute Yanuar Rizky berpendapat, Bank Indonesia (BI) sebagai pemegang otoritas moneter mestinya berani untuk membeberkan pada pemerintah, dalam hal ini Presiden tentang tantangan sistem keuangan. Utamanya, terkait dengan capital inflow yang terus membanjir dan berpotensi mengganggu stabilitas perekonomian. Tak hanya itu, banjir capital inflow selama belum bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan sektor riil juga hanya menimbulkan biaya. Yang paling jelas, biaya operasi moneter untuk menyedot likuiditas berlebih di pasar sejauh ini terus membengkak.