BI: IHSG rekor sejalan dengan rupiah dan inflasi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencetak rekor baru di level 6.355,65 pada perdagangan 2017 yang ditutup secara resmi oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Jumat (29/12). Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo mengatakan, hal tersebut menunjukkan kepercayaan investor terhadap Indonesia meningkat. Sebab di awal tahun, IHSG tercatat masih berada di level 5.290. "Kalau dilihat indeks pasar modal membaik sebetulnya kan indikatornya juga menunjukkan kondisi yang membaik," kata Agus di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (29/12). Utamanya, kurs rupiah dan inflasi. Agus bilang, kurs rupiah sepanjang tahun sampai akhir 2017 itu hanya terdepresiasi 0,7% dibanding tahun lalu yang mengalami apresiasi 2,3%. Dibandingkan dengan negara lain yang terdepresiasi hingga 5%-10%. Hal itu menunjukkan kurs rupiah tetap terjaga di tengah gejolak dunia yang cukup tinggi. Utamanya, karena kenaikan suku bunga acuan Amerika Serikat (AS) dan pemangkasan tarif pajak AS. "Kalau dilihat volatilitas nilai tukar rupiah ada di kisaran 3%, tahun lalu 8%. Berarti menunjukkan volatilitasnya baik," tambah Agus.

Arus modal asing yang masuk ke pasar keuangan dalam negeri juga tercatat Rp 138 triliun, lebih tinggi dibanding tahun lalu yang sebesar Rp 126 triliun. Sementara itu, inflasi akhir 2017 berdasarkan survei harga mingguan terakhir ada di level 3%-3,5%. "Kita juga lihat bagaimana cadangan devisa di awal 2017 US$ 116 miliar, sekarang sudah di US$ 125,9 miliar," kata Agus. Agus memperkirakan, ekonomi Indonesia tahun depan akan lebih baik. Meski begitu, fundamental ekonomi Indonesia tetap perlu dijaga sebagai bantalan potensi guncangan eksternal. Utamanya, melalui reformasi struktural di sektor riil, fiskal, dan moneter.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Dessy Rosalina