JAKARTA. Otoritas moneter Bank Indonesia (BI) mengatakan, inflasi April 2015 yang sebesar 0,36% dan inflasi tahunan 6,79% sesuai dengan perkiraan. BI menilai, realisasi inflasi ini sejalan dengan sasaran inflasi yang dipatok BI, yakni 4% plus minus 1%. Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara mengatakan, inflasi April bersumber dari kenaikan kelompok barang dan jasa yang harganya diatur pemerintah atau administered prices. Inflasi administered prices tercatat 1,88%. Sementara tekanan inflasi dari kelompok inti dan bahan makanan yang harganya fluktuatif (volatile food) relatif masih terjaga. Di kelompok ini terjadi deflasi 0,91%. Ini lebih besar dibandingkan deflasi bulan sebelumnya yang sebesar 0,83%. "Deflasi bulanan tersebut terjadi sejalan dengan masuknya masa panen," ujar Tirta dalam siaran persnya di Jakarta, Senin (4/5). BI menyatakan akan terus mencermati berbagai faktor risiko yang memengaruhi inflasi. Khususnya terkait perkembangan harga minyak dunia, penyesuaian administered prices dan dampak pelemahan nilai tukar rupiah.
BI: Inflasi April sesuai perkiraan
JAKARTA. Otoritas moneter Bank Indonesia (BI) mengatakan, inflasi April 2015 yang sebesar 0,36% dan inflasi tahunan 6,79% sesuai dengan perkiraan. BI menilai, realisasi inflasi ini sejalan dengan sasaran inflasi yang dipatok BI, yakni 4% plus minus 1%. Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara mengatakan, inflasi April bersumber dari kenaikan kelompok barang dan jasa yang harganya diatur pemerintah atau administered prices. Inflasi administered prices tercatat 1,88%. Sementara tekanan inflasi dari kelompok inti dan bahan makanan yang harganya fluktuatif (volatile food) relatif masih terjaga. Di kelompok ini terjadi deflasi 0,91%. Ini lebih besar dibandingkan deflasi bulan sebelumnya yang sebesar 0,83%. "Deflasi bulanan tersebut terjadi sejalan dengan masuknya masa panen," ujar Tirta dalam siaran persnya di Jakarta, Senin (4/5). BI menyatakan akan terus mencermati berbagai faktor risiko yang memengaruhi inflasi. Khususnya terkait perkembangan harga minyak dunia, penyesuaian administered prices dan dampak pelemahan nilai tukar rupiah.