JAKARTA. Sebagai dampak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), inflasi Juli diperkirakan akan mencapai puncaknya. Awalnya, Bank Indonesia (BI) memperkirakan inflasi Juli akan mencapai 2,3-2,4% bulanan atau 7,2-7,8% tahunan. Namun sepertinya inflasi akan melebihi angka tersebut. "Itu perkiraan inflasi di minggu lalu. Tapi kita lihat bisa ke atas," ucap Gubernur BI, Agus Martowardojo, di Gedung DPR, Rabu, (10/7). Ia melihat, dampak inflasi dari transportasi ternyata lebih tinggi dari perkiraan. Kemudian, ada juga kenaikan volatile food seperti komoditas ayam, daging, dan beras. Maka dari itu, BI pun akan melakukan Survei Pemantauan Harga (SPH) yang lebih tajam terkait hal tersebut. Untuk merespons kenaikan inflasi itu, BI akan melakukan bauran kebijakan.
BI: Inflasi bisa lebih tinggi dari perkiraan
JAKARTA. Sebagai dampak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), inflasi Juli diperkirakan akan mencapai puncaknya. Awalnya, Bank Indonesia (BI) memperkirakan inflasi Juli akan mencapai 2,3-2,4% bulanan atau 7,2-7,8% tahunan. Namun sepertinya inflasi akan melebihi angka tersebut. "Itu perkiraan inflasi di minggu lalu. Tapi kita lihat bisa ke atas," ucap Gubernur BI, Agus Martowardojo, di Gedung DPR, Rabu, (10/7). Ia melihat, dampak inflasi dari transportasi ternyata lebih tinggi dari perkiraan. Kemudian, ada juga kenaikan volatile food seperti komoditas ayam, daging, dan beras. Maka dari itu, BI pun akan melakukan Survei Pemantauan Harga (SPH) yang lebih tajam terkait hal tersebut. Untuk merespons kenaikan inflasi itu, BI akan melakukan bauran kebijakan.