BI: Inflasi dikhawatirkan tinggi tahun ini



JAKARTA. Bank Indonesia (BI) melihat potensi adanya inflasi inti yang akan cenderung tinggi di tahun ini. Sementara, dalam asumsi makro Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2014, inflasi dipatok sebesar 5,5%. Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, inflasi inti di paruh pertama 2014 akan tinggi akibat masih adanya efek dari kenaikan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi pada Juni 2013 kemarin serta adanya volatilitas harga makanan. BI menargetkan ingin menjaga inflasi inti berada di kisaran 4,5%.Berdasarkan pantauan BI, di awal tahun 2014, pengusaha masih melakukan penyesuaian pada harga akibat adanya kenaikan BBM dan pelemahan nilai tukar. Karena dalam trend tinggi inilah, BI akan memberikan kewaspadaan penuh. "Pasalnya, inflasi inti adalah cerminan dari sisi fundamental," ujar Perry pekan lalu di Jakarta.Kenaikan harga gas elpiji 12 kilogram yang mulai diberlakukan pada awal Januari kemarin, dilihat BI tidak akan signifikan mendorong inflasi inti. Sumbangsih kenaikan elpiji 12 kg terhadap inflasi Januari sendiri diperkirakan BI tidak lebih dari 0,2%.Karena itu, otoritas moneter ini masih optimistis inflasi secara keseluruhan akan berada pada kisaran yang ditargetkan yaitu 4,5% plus minus satu.

Gubernur BI Agus Martowardojo menegaskan, untuk mengendalikan inflasi inti ini pihaknya akan bekerja sama dengan pemerintah pusat dan daerah agar tetap terkendali di bawah 5%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Barratut Taqiyyah Rafie