BI: Inflasi Melandai, Buah Kerja Sama BI dan Pemerintah



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tingkat inflasi Indonesia melandai pada bulan September 2023. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, inflasi pada bulan lalu sebesar 2,28% yoy.

Ini lebih rendah bila dibandingkan dengan inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) pada bulan Agustus 2023 yang sebesar 3,27% yoy.

Direktur Eksekutif, Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Erwin Haryono mengungkapkan, melandainya inflasi merupakan buah dari pengendalian inflasi.


"Ini merupakan hasil nyata dari konsistensi kebijakan moneter dan eratnya sinergi pengendalian inflasi antara BI dan pemerintah dalam Tim Pengendalian Inflasi," terang Erwin dalam keterangannya, Selasa (3/10).

Baca Juga: Hati-Hati! Sejumlah Risiko Ini Membayangi Prospek Inflasi Indonesia

Bila menilik komponennya, komponen terbesar dalam mendorong inflasi adalah inflasi inti. Kelompok tersebut mencatat inflasi sebesar 2,00% yoy atau lebih rendah dari 2,18% yoy.

Kemudian didorong oleh kelompok pangan bergejolak, yang mencatat inflasi sebesar 3,62% yoy. Hanya, inflasi kelompok tersebut meningkat dari bulan sebelumnya yang sebesar 2,42% yoy.

Perkembangan tersebut terutama disumbang oleh inflasi pada komoditas beras dan daging sapi.

Meski demikian, Erwin bilang BI dan pemerintah langsung bahu membahu dalam menjaga inflasi pangan, dengan tetap melanjutkan koordinasi dalam Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).

Sedangkan inflasi kelompok diatur pemerintah tercatat sebesar 1,99% yoy atau lebih rendah dari bulan sebelumnya yang sebesar 8,05% yoy.

Hal ini dipengaruhi oleh berakhirnya base effect penyesuaian harga BBM bersubsidi tahun lalu.

Ke depan, BI yakin inflasi tetap akan berada dalam kisaran sasaran, yaitu 3% yoy plus minus 1% pada tahun 2023 dan melandai di kisaran 2,5% yoy plus minus 1% pada tahun 2024.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari