JAKARTA. Bank Indonesia mengingatkan perbankan agar pemberian porsi dividen dari laba perlu memperhitungkan dampak penurunan rasio kecukupan modal dan kemampuan bank tersebut dalam mencapai target penyaluran kredit di tahun ini.Menurut Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara, bank yang memiliki indikator rasio kecukupan modal bank atau capital adequacy ratio (CAR), kredit bermasalah atau non performing loan (NPL), dan rasio biaya pencadangan yang lebih buruk dibanding rata-rata industri perbankan, sebaiknya tidak memberikan dividen yang terlalu tinggi kepada para pemegang saham.Pada akhir Januari 2017, menurut BI, CAR industri perbankan sebesar 23% rasio likuiditas, rasio kredit bermasalah sebesar 3,1% (gross).
BI ingatkan perbankan soal porsi dividen
JAKARTA. Bank Indonesia mengingatkan perbankan agar pemberian porsi dividen dari laba perlu memperhitungkan dampak penurunan rasio kecukupan modal dan kemampuan bank tersebut dalam mencapai target penyaluran kredit di tahun ini.Menurut Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara, bank yang memiliki indikator rasio kecukupan modal bank atau capital adequacy ratio (CAR), kredit bermasalah atau non performing loan (NPL), dan rasio biaya pencadangan yang lebih buruk dibanding rata-rata industri perbankan, sebaiknya tidak memberikan dividen yang terlalu tinggi kepada para pemegang saham.Pada akhir Januari 2017, menurut BI, CAR industri perbankan sebesar 23% rasio likuiditas, rasio kredit bermasalah sebesar 3,1% (gross).