JIMBARAN. Kontribusi tenaga kerja Indonesia (TKI) terhadap perekonomian Indonesia sudah tidak perlu diragukan lagi. Utamanya, sumbangan uang hasil keringat mereka terhadap cadangan devisa RI. Bank Indonesia (BI) menilai, perlu ada langkah lanjutan untuk mengoptimalkan sumbangsih para TKI ini. Termasuk dengan memperluas akses mereka terhadap layanan perbankan. Misalnya, perluasan akses kredit TKI.Deputi Gubernur BI Muliaman D. Hadad menuturkan, BI masih berupaya mencari format untuk mengoptimalkan peran TKI agar lebih membawa manfaat baik bagi perekonomian secara makro maupun dari sisi peningkatan taraf hidup para buruh migran tersebut. Maklum, sumbangan remitansi TKI sampai saat ini terus meningkat mencapai US$ 5 miliar. "Remitansi terus meningkat, perlu dipikirkan bagaimana agar mereka bisa menaikkan pendapatan," ujar Muliaman. Nantinya, hal ini menjadi bagian dari financial education yang sedang BI rancang. Termasuk didalamnya berkenaan dengan edukasi finansial bagi TKI. "Tujuannya, meningkatkan pemahaman finansial bagi TKI agar tidak mudah tertipu dan lebih aman, termasuk juga kemungkinan memberikan kredit ketika mereka masih bekerja di sana karena gaji mereka juga dibayar melalui bank," katanya di sela acara South East Asian Central Banks (SEACEN) di Jimbaran, Bali, hari ini (9/12).Bank-bank lokal sejauh ini menurut pengamatan BI juga kian serius menggarap potensi bisnis dari jasa remittansi ini. Salah satu indikasinya, "Banyak bank lokal di luar negeri terutama di kantonng TKI seperti Timur tengah, Malaysia, Hongkong, remittansi ini terus mengalami kemajuan," katanya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
BI ingin ada kredit untuk TKI
JIMBARAN. Kontribusi tenaga kerja Indonesia (TKI) terhadap perekonomian Indonesia sudah tidak perlu diragukan lagi. Utamanya, sumbangan uang hasil keringat mereka terhadap cadangan devisa RI. Bank Indonesia (BI) menilai, perlu ada langkah lanjutan untuk mengoptimalkan sumbangsih para TKI ini. Termasuk dengan memperluas akses mereka terhadap layanan perbankan. Misalnya, perluasan akses kredit TKI.Deputi Gubernur BI Muliaman D. Hadad menuturkan, BI masih berupaya mencari format untuk mengoptimalkan peran TKI agar lebih membawa manfaat baik bagi perekonomian secara makro maupun dari sisi peningkatan taraf hidup para buruh migran tersebut. Maklum, sumbangan remitansi TKI sampai saat ini terus meningkat mencapai US$ 5 miliar. "Remitansi terus meningkat, perlu dipikirkan bagaimana agar mereka bisa menaikkan pendapatan," ujar Muliaman. Nantinya, hal ini menjadi bagian dari financial education yang sedang BI rancang. Termasuk didalamnya berkenaan dengan edukasi finansial bagi TKI. "Tujuannya, meningkatkan pemahaman finansial bagi TKI agar tidak mudah tertipu dan lebih aman, termasuk juga kemungkinan memberikan kredit ketika mereka masih bekerja di sana karena gaji mereka juga dibayar melalui bank," katanya di sela acara South East Asian Central Banks (SEACEN) di Jimbaran, Bali, hari ini (9/12).Bank-bank lokal sejauh ini menurut pengamatan BI juga kian serius menggarap potensi bisnis dari jasa remittansi ini. Salah satu indikasinya, "Banyak bank lokal di luar negeri terutama di kantonng TKI seperti Timur tengah, Malaysia, Hongkong, remittansi ini terus mengalami kemajuan," katanya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News