KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski mereaktivasi Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Bank Indonesia (BI) tetap ingin menggunaka SBN untuk kelola likuiditas. Namun, hal ini baru bisa dilakukan dalam jangka panjang. “Idealnya, kami gunakan SBN untuk kelola likuiditas, tapi melihat dinamika sekarang kami pake SBI dulu,” kata Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Moneter BI Nanang Hendarsah di Gedung BI, Jakarta (24/7). Nanang menjelaskan, reaktivasi SBI kali ini adalah menggantikan SDBI yang bertenor 9 dan 12 bulan. Sementara, untuk tenor 6 bulan, BI tetap menggunakan RR SUN. “Portofolio inflow untuk financing current account deficit (CAD) rendah. Jadi, dibutuhkan wadah untuk inflow,” ujarnya.
BI ingin gunakan SBN untuk kelola likuiditas dalam jangka panjang
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski mereaktivasi Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Bank Indonesia (BI) tetap ingin menggunaka SBN untuk kelola likuiditas. Namun, hal ini baru bisa dilakukan dalam jangka panjang. “Idealnya, kami gunakan SBN untuk kelola likuiditas, tapi melihat dinamika sekarang kami pake SBI dulu,” kata Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Moneter BI Nanang Hendarsah di Gedung BI, Jakarta (24/7). Nanang menjelaskan, reaktivasi SBI kali ini adalah menggantikan SDBI yang bertenor 9 dan 12 bulan. Sementara, untuk tenor 6 bulan, BI tetap menggunakan RR SUN. “Portofolio inflow untuk financing current account deficit (CAD) rendah. Jadi, dibutuhkan wadah untuk inflow,” ujarnya.