BENGKULU. Bank Indonesia (BI) meminta masyarakat menggunakan mata rupiah dalam bertransaksi sehingga dapat mendukung penguatan kurs rupiah yang melemah dan menembus Rp14.160 per dolar AS pada Kamis (3/9). "Ini fenomena global, bukan Indonesia saja yang merasakannya, tetapi negara lain juga, kita menyebut fenomena ini dengan super dollar, salah satu cara agar rupiah tidak terus tertekan yakni tidak tergantung kepada dollar," kata Kepala Grup Riset Ekonomi Direktorat Kebijakan Ekonomi Bank Indonesia, Yoga Affandi di Bengkulu, Jumat (4/9). Tidak hanya transaksi domestik saja, tetapi juga untuk transaksi antarnegara, BI mengajak seluruh kalangan agar menggunakan rupiah, atau langsung menggunakan mata uang negara tujuan ekspor impor.
BI ingin Indonesia kurangi ketergantungan dollar
BENGKULU. Bank Indonesia (BI) meminta masyarakat menggunakan mata rupiah dalam bertransaksi sehingga dapat mendukung penguatan kurs rupiah yang melemah dan menembus Rp14.160 per dolar AS pada Kamis (3/9). "Ini fenomena global, bukan Indonesia saja yang merasakannya, tetapi negara lain juga, kita menyebut fenomena ini dengan super dollar, salah satu cara agar rupiah tidak terus tertekan yakni tidak tergantung kepada dollar," kata Kepala Grup Riset Ekonomi Direktorat Kebijakan Ekonomi Bank Indonesia, Yoga Affandi di Bengkulu, Jumat (4/9). Tidak hanya transaksi domestik saja, tetapi juga untuk transaksi antarnegara, BI mengajak seluruh kalangan agar menggunakan rupiah, atau langsung menggunakan mata uang negara tujuan ekspor impor.