JAKARTA. Hingga sekarang kepastian waktu berikut besaran harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi yang akan dinaikkan oleh pemerintahan baru masih menjadi misteri. Bank Indonesia (BI) menghendaki kenaikan harga BBM bisa dilakukan secepatnya. Pasalnya ada persoalan lain yang bakal menjadi masalah bagi perekonomian Indonesia tahun depan. Persoalan tersebut adalah kenaikan suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat (AS) The Fed. BI memperkirakan The Fed akan menaikkan suku bunganya secara gradual yang dimulai pada triwulan II atau III tahun 2015 dengan besaran kenaikan 137,5 bps selama satu tahun. Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara mengatakan sebaiknya paling lambat pemerintah menaikkan harga BBM pada bulan Februari tahun depan.
BI ingin kenaikan BBM dilakukan secepatnya
JAKARTA. Hingga sekarang kepastian waktu berikut besaran harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi yang akan dinaikkan oleh pemerintahan baru masih menjadi misteri. Bank Indonesia (BI) menghendaki kenaikan harga BBM bisa dilakukan secepatnya. Pasalnya ada persoalan lain yang bakal menjadi masalah bagi perekonomian Indonesia tahun depan. Persoalan tersebut adalah kenaikan suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat (AS) The Fed. BI memperkirakan The Fed akan menaikkan suku bunganya secara gradual yang dimulai pada triwulan II atau III tahun 2015 dengan besaran kenaikan 137,5 bps selama satu tahun. Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara mengatakan sebaiknya paling lambat pemerintah menaikkan harga BBM pada bulan Februari tahun depan.