SURABAYA. Predikat negara muslim terbesar di dunia diyakini otoritas menjadi modal utama untuk membesarkan perbankan syariah. Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) kompak bercita-cita mendorong pertumbuhan pangsa pasar keuangan syariah. Agus D.W. Martowardojo, Gubernur BI, menilai, ekonomi syariah memiliki potensi untuk terus berkembang. “Secara jangka panjang, perbankan atau ekonomi syariah harus bisa mencapai 30% dibandingkan total pembiayaan keuangan yang ada,” ujar Agus, Rabu (5/11). Sebagai gambaran, pembiayaan perbankan syariah masih mungi. Pangsa pasar perbankan syariah hanya 5,5% atau sebesar Rp 193,98 triliun per Agustus 2014, terhadap totak kucuran kredit bank umum yang mencapai Rp 3.522,37 triliun per Agustus 2014. Menurut Agus, pangsa pasar keuangan syariah bisa membesar dengan cara memperluas pengetahuan tentang ekonomi syariah. “BI juga membantu dari sisi moneter syariah supaya lebih efisien pengelolaan dana di ekonomi syariah,” imbuh dia.
BI ingin pangsa pasar perbankan syariah tembus 30%
SURABAYA. Predikat negara muslim terbesar di dunia diyakini otoritas menjadi modal utama untuk membesarkan perbankan syariah. Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) kompak bercita-cita mendorong pertumbuhan pangsa pasar keuangan syariah. Agus D.W. Martowardojo, Gubernur BI, menilai, ekonomi syariah memiliki potensi untuk terus berkembang. “Secara jangka panjang, perbankan atau ekonomi syariah harus bisa mencapai 30% dibandingkan total pembiayaan keuangan yang ada,” ujar Agus, Rabu (5/11). Sebagai gambaran, pembiayaan perbankan syariah masih mungi. Pangsa pasar perbankan syariah hanya 5,5% atau sebesar Rp 193,98 triliun per Agustus 2014, terhadap totak kucuran kredit bank umum yang mencapai Rp 3.522,37 triliun per Agustus 2014. Menurut Agus, pangsa pasar keuangan syariah bisa membesar dengan cara memperluas pengetahuan tentang ekonomi syariah. “BI juga membantu dari sisi moneter syariah supaya lebih efisien pengelolaan dana di ekonomi syariah,” imbuh dia.