BI isyaratkan bahwa rupiah masih akan terus menguat



JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memperkirakan nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing masih akan menguat dalam beberapa waktu ke depan. Namun, penguatan nilai tukar rupiah tersebut tidak akan sebesar awal pekan ini. Direktur Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter BI, Perry Warjiyo mengatakan apresiasi rupiah masih akan terjadi karena sejumlah faktor terutama masih kuatnya kondisi ekonomi domestik. Selain itu, imbal hasil investor di bidang mata uang lebih kecil dibandingkan tahun sebelumnya karena sejumlah negara-negara lain di dunia menaikkan tingkat suku bunga. Di sisi lain, arus modal asing atawa capital inflow ke Indonesia pada tahun ini masih akan mengalir deras. Masuknya modal asing tersebut, sebagian besar kemungkinan akan masih dalam bentuk penanaman modal asing langsung atawa foreign direct investment (FDI) yang masih terus meningkat. Namun, untuk arus modal asing yang masuk dalam investasi portfolio juga diperkirakan tidak akan sekencang tahun lalu. "Di situlah kita melihat pengaruhnya terhadap apresiasi rupiah. Bahwa kecenderungannya apresiasi rupiah masih ada, tetapi barangkali tingkat apresiasinya tidak akan sekuat, seekstrim pada periode-periode yang sebelumnya," kata Pery, Jakarta, Jumat (10/6). Kendati demikian, Pery memperkirakan capital inflow ke Indonesia tahun ini tidak akan sebesar tahun lalu. Pasalnya, tahun ini ada ketidakpastian kondisi ekonomi yang terdapat di Eropa dan Amerika Serikat. "Ketidakpastian yang terjadi di Amerika, Eropa, itu membuat ketidakpastiannya memang lebih tinggi dari tahun lalu," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: