KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah dengan Bank Negara Malaysia (BNM) dan Bank of Thailand (BoT), Bank Indonesia (BI) akan menjajaki negara lain untuk memperluas kerja sama penyelesaian transaksi perdagangan bilateral menggunakan mata uang lokal (Local Currency Settlement atau LCS). Hal tersebut diungkapkan oleh Gubernur BI Agus Martowardojo. Agus mengatakan, BI akan melihat 10 negara tersebesar lainnya yang memiliki hubungan ekspor dan impor dengan Indonesia. "Kami akan membuka kemungkinan untuk memperluas ini, tetapi di awal kami dengan Malaysia dan Thailand," kata Agus di Gedung BI, Senin (11/12). Merujuk pada data Badan Pusat Statistik (BPS), 10 negara tujuan ekspor Indonesia terbesar di tahun lalu, yaitu Amerika Serikat (AS), China, Jepang, India, Singapura, Malaysia, Korea Selatan, Thailand, dan Belanda. Sementara 10 negara asal impor terbesar Indonesia, yaitu China, Jepang, Thailand, Singapura, AS, Korea Selatan, Malaysia, Australia, Jerman, dan Taiwan.
BI jajaki 10 negara mitra dagang Indonesia lainnya
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah dengan Bank Negara Malaysia (BNM) dan Bank of Thailand (BoT), Bank Indonesia (BI) akan menjajaki negara lain untuk memperluas kerja sama penyelesaian transaksi perdagangan bilateral menggunakan mata uang lokal (Local Currency Settlement atau LCS). Hal tersebut diungkapkan oleh Gubernur BI Agus Martowardojo. Agus mengatakan, BI akan melihat 10 negara tersebesar lainnya yang memiliki hubungan ekspor dan impor dengan Indonesia. "Kami akan membuka kemungkinan untuk memperluas ini, tetapi di awal kami dengan Malaysia dan Thailand," kata Agus di Gedung BI, Senin (11/12). Merujuk pada data Badan Pusat Statistik (BPS), 10 negara tujuan ekspor Indonesia terbesar di tahun lalu, yaitu Amerika Serikat (AS), China, Jepang, India, Singapura, Malaysia, Korea Selatan, Thailand, dan Belanda. Sementara 10 negara asal impor terbesar Indonesia, yaitu China, Jepang, Thailand, Singapura, AS, Korea Selatan, Malaysia, Australia, Jerman, dan Taiwan.