JAKARTA. Sesaat setelah deklarasi Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo atau Jokowi menjadi calon presiden dari PDI Perjuangan (PDI)), indeks harga saham gabungan (IHSG) dan nilai tukar rupiah mengalami penguatan. Rupiah menguat ke level Rp 11.300-an setelah sempat melemah ke kisaran 11.400 Jumat lalu (14/3). Sementara Indeks Harga Saham Gabungan ditutup menguat 3,22% atau 152,47 poin menjadi 4.878,64 di akhir pekan lalu. Meskipun demikian, Bank Indonesia (BI) memandang, penguatan IHSG dan rupiah hanya sentimen para pelaku pasar. "Ini kan sentimen pasar. Ini kan confidence-nya investor saja. Kalau rupiah kuat, kita intervensi. Yang penting stabilitas (rupiah)," kata Direktur Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Peter Jacobs kepada wartawan di Kantor Pusat BI, Jumat (14/3).
BI: Jokowi effect itu hanya sentimen pasar
JAKARTA. Sesaat setelah deklarasi Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo atau Jokowi menjadi calon presiden dari PDI Perjuangan (PDI)), indeks harga saham gabungan (IHSG) dan nilai tukar rupiah mengalami penguatan. Rupiah menguat ke level Rp 11.300-an setelah sempat melemah ke kisaran 11.400 Jumat lalu (14/3). Sementara Indeks Harga Saham Gabungan ditutup menguat 3,22% atau 152,47 poin menjadi 4.878,64 di akhir pekan lalu. Meskipun demikian, Bank Indonesia (BI) memandang, penguatan IHSG dan rupiah hanya sentimen para pelaku pasar. "Ini kan sentimen pasar. Ini kan confidence-nya investor saja. Kalau rupiah kuat, kita intervensi. Yang penting stabilitas (rupiah)," kata Direktur Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Peter Jacobs kepada wartawan di Kantor Pusat BI, Jumat (14/3).