JAKARTA. Gambaran kredit properti kini tak terlihat fantastif di tengah perlambatan ekonomi ini. Buktinya, berdasarkan data uang beredar oleh Bank Indonesia tercatat kredit properti tumbuh 12% per Juli 2016, atau lebih rendah dibandingkan secara bulan Juni 2016 sebesar 13,5%. Sebelumnya, kredit properti pernah mencapai pertumbuhan 33,1% pada awal tahun 2012. Data BI mencatat, pertumbuhan kredit properti melambat, karena kredit pemilikan rumah (KPR) dan kredit pemilikan apartemen (KPA) hanya tumbuh 7,4% atau senilai Rp 353,4 triliun per Juli 2016. Pertumbuhan ini lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang tumbuh 8,0% atau senilai Rp 353,9 triliun. KPR dan KPA tumbuh lambat, karena terbentur aturan maksimal pemberian kredit atau loan to value (LTV) yang tinggi dan perlambatan ekonomi.
BI: Juli, kredit properti tumbuh 12%
JAKARTA. Gambaran kredit properti kini tak terlihat fantastif di tengah perlambatan ekonomi ini. Buktinya, berdasarkan data uang beredar oleh Bank Indonesia tercatat kredit properti tumbuh 12% per Juli 2016, atau lebih rendah dibandingkan secara bulan Juni 2016 sebesar 13,5%. Sebelumnya, kredit properti pernah mencapai pertumbuhan 33,1% pada awal tahun 2012. Data BI mencatat, pertumbuhan kredit properti melambat, karena kredit pemilikan rumah (KPR) dan kredit pemilikan apartemen (KPA) hanya tumbuh 7,4% atau senilai Rp 353,4 triliun per Juli 2016. Pertumbuhan ini lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang tumbuh 8,0% atau senilai Rp 353,9 triliun. KPR dan KPA tumbuh lambat, karena terbentur aturan maksimal pemberian kredit atau loan to value (LTV) yang tinggi dan perlambatan ekonomi.