JAKARTA. Segmen kredit kelas usaha mikro, kecil dan menengah (UMM) tercatat masih menghadapi perlambatan pada pertengahan tahun ini. Berdasarkan data uang beredar Bank Indonesia (BI) yang terbit 31 Agustus 2016, tercatat kredit UMKM tumbuh 8,0% atau senilai Rp 765,1 triliun per Juli 2016. Angka itu lebih rendah dibandingkan pertumbuhan kredit bulan Juni 2016 yang sebesar 9,0% atau senilai Rp 774,6 triliun. Segmen kredit menengah adalah penyebab terjadinya perlambatan di kredit UMKM. Kredit menengah hanya tumbuh 1,6% atau senilai Rp 356,5 triliun per Juli 2016, atau lebih rendah dari pertumbuhan 2,8% atau senilai Rp 361,7 triliun per Juni 2015. Nah, kredit menengah tumbuh lambat karena terjadi kenaikan risiko kredit bermasalah atau non performing loan (NPL).
BI: Juli, kredit UMKM hanya tumbuh 8%
JAKARTA. Segmen kredit kelas usaha mikro, kecil dan menengah (UMM) tercatat masih menghadapi perlambatan pada pertengahan tahun ini. Berdasarkan data uang beredar Bank Indonesia (BI) yang terbit 31 Agustus 2016, tercatat kredit UMKM tumbuh 8,0% atau senilai Rp 765,1 triliun per Juli 2016. Angka itu lebih rendah dibandingkan pertumbuhan kredit bulan Juni 2016 yang sebesar 9,0% atau senilai Rp 774,6 triliun. Segmen kredit menengah adalah penyebab terjadinya perlambatan di kredit UMKM. Kredit menengah hanya tumbuh 1,6% atau senilai Rp 356,5 triliun per Juli 2016, atau lebih rendah dari pertumbuhan 2,8% atau senilai Rp 361,7 triliun per Juni 2015. Nah, kredit menengah tumbuh lambat karena terjadi kenaikan risiko kredit bermasalah atau non performing loan (NPL).