JAKARTA. Aliran dana asing jangka pendek alias hot money memang membuat nilai tukar rupiah jadi fluktuatif. Ini lah yang membuat Bank Indonesia (BI) bermaksud mengkaji kemungkinan pembatasan aliran dana panas tersebut. "Sedang kami pelajari pro and kontra pembatasan," tandas Deputi Gubernur BI Hartadi Agus Sarwono, Selasa (17/11). Aliran dana asing itu, ujar Hartadi, berpotensi menjadi hot money. "Dia bisa dengan mudah masuk, dan bisa keluar lagi dari dalam negeri dalam waktu singkat," imbuh dia . Hartadi tak menampik, umumnya dana-dana asing ini masuk ke instrumen moneter seperti Sertifikat Bank Indonesia (SBI).Berdasarkan catatan KONTAN, pada 20 Oktober 2009, dana asing di SBI sebesar Rp 52 triliun. Sepekan kemudian atau sampai 28 Oktober 2009, nilainya turun menjadi Rp 47 triliun. Hingga pekan lalu dana asing di SBI masih menumpuk Rp 46 triliun.
BI Kaji Baik Buruk Pembatasan Dana Asing
JAKARTA. Aliran dana asing jangka pendek alias hot money memang membuat nilai tukar rupiah jadi fluktuatif. Ini lah yang membuat Bank Indonesia (BI) bermaksud mengkaji kemungkinan pembatasan aliran dana panas tersebut. "Sedang kami pelajari pro and kontra pembatasan," tandas Deputi Gubernur BI Hartadi Agus Sarwono, Selasa (17/11). Aliran dana asing itu, ujar Hartadi, berpotensi menjadi hot money. "Dia bisa dengan mudah masuk, dan bisa keluar lagi dari dalam negeri dalam waktu singkat," imbuh dia . Hartadi tak menampik, umumnya dana-dana asing ini masuk ke instrumen moneter seperti Sertifikat Bank Indonesia (SBI).Berdasarkan catatan KONTAN, pada 20 Oktober 2009, dana asing di SBI sebesar Rp 52 triliun. Sepekan kemudian atau sampai 28 Oktober 2009, nilainya turun menjadi Rp 47 triliun. Hingga pekan lalu dana asing di SBI masih menumpuk Rp 46 triliun.