BI kaji pelonggaran LTV



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) tengah mengkaji pelonggaran loan to value (LTV). Selain untuk mendorong intermediasi perbankan, langkah iin bertujuan untuk menggurangi risiko sistemik.

Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Dody Budi Wauyo mengatakan, BI melihat pada tahun ini sudah sulit untuk menurunkan suku bunga. Selain itu, BI juga percaya diri bahwa Inflasi sepanjang tahun ini masih dalam kalkulasinya dan masuk dalam sasaran target BI di kisaran 3,5% plus minus 1%.

Menurut Dody, kajian LTV ini juga sejalan dengan rencana BI di bawah kepemimpinan yang baru untuk mendukung pertumbuhan ekonomi (pro growth), dimana saat ini BI hanya menjaga stabilitas Inflasi dan nilai tukar.


“Dengan instrumen yang ada sekarang di luar yang konvensional suku bunga, nilai tukar, itu dibaca sebagai instrumen pertumbuhan, kemarin Rasio Intermediasi Makroprudensial (RIM) dan Penyangga Likuiditas Makropridensial (PLM) mungkin sebentar lagi akan ada LTV,” ujar Dody saat ditemui di Menteng, Selasa (10/4).

Dia menjelaskan, banyak komponen yang masih menjadi kajian BI, salah satunya terkait rasio LTV yang akan diturunkan, atau masuk ke LTV yang memiliki target sektoral tertentu alias spasial. Dengan cara ini, dia meyakini akan memberikan sinyal pelonggaran yang diberikan oleh BI.

“Jangan dilihat langsung bahwa itu akan berdampak pada kredit, tapi udah memberikan sinyal dari otoritas moneter bahwa diberikan room untuk mendorong intermediasi. Kan enggak bisa langsung berdampak pada lending yang akan naik, Tapi artinya ada signal pelonggaran,” imbuh Dody.

Sayangnya, dodi belum mau memberikan informasi kapan peraturan itu akan di implementasikan secara resmi.

Di sisi lain, BI juga berencana untuk pendalaman pasar syariah, inklusi keuangan, untuk medorong pertumbuhan ekonomi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi