JAKARTA. Bank Indonesia (BI) menegaskan akan terus memberikan ruang penguatan bagi rupiah sesuai nilai fundamentalnya. Ini karena aliran modal asing alias capital inflow yang menjadi obat kuat rupiah diperkirakan akan terus mengalir deras ke sistem keuangan Indonesia."BI memberikan room (ruang) bagi rupiah untuk menguat karena ini menghadapi faktor yang memang kenyataan, di mana tren penguatan ini masih sejalan dengan kondisi fundamental," ungkap Deputi Gubernur BI Budi Mulya dalam obrolan bersama KONTAN, Rabu petang (13/10).Faktor fundamental di sini maksudnya terkait kondisi perekonomian global. Budi menjelaskan, kondisi pasar keuangan global saat ini belum jelas arahnya ditambah progress pemulihan ekonomi global yang dimotori oleh Amerika Serikat sejauh ini masih berjalan lambat. Kondisi ini menyebabkan para investor pemilik dana akan terus menyerbu instrumen-instrumen keuangan di emerging market termasuk Indonesia. "Likuiditas global mencari imbal hasil yang tinggi termasuk ke regional Asia yang terkenal kondisi ekonominya bagus dan imbal hasilnya tinggi sehingga di sini banjir likuiditas," jelas Budi.Kondisi ini, menurut Budi, masih akan berlangsung terus ke depan. Walhasil, banjir likuiditas asing di pasar keuangan akan terus berlangsung. Tren penguatan rupiah juga otomatis akan ikut berlanjut. "Kami akan fokus menjaga stabilitas makro dengan memastikan bahwa capital inflow ini bisa memberikan manfaat bagi perekonomian. BI tentu berikan ruang bagi rupiah untuk menguat karena memang faktanya inflow memang banyak," katanya.Namun, meski akan terus memberikan ruang penguatan rupiah seiring masih derasnya aliran modal asing yang masuk, BI memastikan akan menjaga penguatan tersebut agar tidak menekan kepentingan ekspor.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
BI: Kami akan terus berikan ruang penguatan ke rupiah
JAKARTA. Bank Indonesia (BI) menegaskan akan terus memberikan ruang penguatan bagi rupiah sesuai nilai fundamentalnya. Ini karena aliran modal asing alias capital inflow yang menjadi obat kuat rupiah diperkirakan akan terus mengalir deras ke sistem keuangan Indonesia."BI memberikan room (ruang) bagi rupiah untuk menguat karena ini menghadapi faktor yang memang kenyataan, di mana tren penguatan ini masih sejalan dengan kondisi fundamental," ungkap Deputi Gubernur BI Budi Mulya dalam obrolan bersama KONTAN, Rabu petang (13/10).Faktor fundamental di sini maksudnya terkait kondisi perekonomian global. Budi menjelaskan, kondisi pasar keuangan global saat ini belum jelas arahnya ditambah progress pemulihan ekonomi global yang dimotori oleh Amerika Serikat sejauh ini masih berjalan lambat. Kondisi ini menyebabkan para investor pemilik dana akan terus menyerbu instrumen-instrumen keuangan di emerging market termasuk Indonesia. "Likuiditas global mencari imbal hasil yang tinggi termasuk ke regional Asia yang terkenal kondisi ekonominya bagus dan imbal hasilnya tinggi sehingga di sini banjir likuiditas," jelas Budi.Kondisi ini, menurut Budi, masih akan berlangsung terus ke depan. Walhasil, banjir likuiditas asing di pasar keuangan akan terus berlangsung. Tren penguatan rupiah juga otomatis akan ikut berlanjut. "Kami akan fokus menjaga stabilitas makro dengan memastikan bahwa capital inflow ini bisa memberikan manfaat bagi perekonomian. BI tentu berikan ruang bagi rupiah untuk menguat karena memang faktanya inflow memang banyak," katanya.Namun, meski akan terus memberikan ruang penguatan rupiah seiring masih derasnya aliran modal asing yang masuk, BI memastikan akan menjaga penguatan tersebut agar tidak menekan kepentingan ekspor.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News