JAKARTA. Bank Indonesia menyatakan masih melakukan intervensi di pasar uang dalam negeri. Hal ini dilakukan untuk mengatasi volatilitas nilai tukar rupiah yang tinggi. Sesuai data Bank Indonesia, sepanjang pekan ini kurs tengah rupiah bergerak naik-turun. Pada penutupan perdagangan hari ini, nilai tukar menguat ke level Rp 11.960 per dolar Amerika Serikat (AS), setelah sebelumnya turun ke Rp 12.018 per dolar AS. Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Mirza Adityswara mengaku, bank sentral masih ada di pasar uang guna menjaga volatilitas nilai tukar rupiah. Menurutnya, tingginya volatilitas disebabkan minimnya likuiditas valuta asing (valas) khususnya dollar AS di pasar keuangan domestik.
BI: Kami masih berada di pasar uang
JAKARTA. Bank Indonesia menyatakan masih melakukan intervensi di pasar uang dalam negeri. Hal ini dilakukan untuk mengatasi volatilitas nilai tukar rupiah yang tinggi. Sesuai data Bank Indonesia, sepanjang pekan ini kurs tengah rupiah bergerak naik-turun. Pada penutupan perdagangan hari ini, nilai tukar menguat ke level Rp 11.960 per dolar Amerika Serikat (AS), setelah sebelumnya turun ke Rp 12.018 per dolar AS. Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Mirza Adityswara mengaku, bank sentral masih ada di pasar uang guna menjaga volatilitas nilai tukar rupiah. Menurutnya, tingginya volatilitas disebabkan minimnya likuiditas valuta asing (valas) khususnya dollar AS di pasar keuangan domestik.