BI: Kebijakan Fiscal Cliff akan berdampak baik



JAKARTA. Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Hartadi Sarwono berharap, kebijakan fiscal cliff Amerika Serikat (AS) akan berdampak baik terhadap rupiah.

"Dampak baik khususnya terlihat melalui eksternal ekspor. Tapi itu pun harus kita tunggu dulu, apakah akan berjalan seperti yang diharapkan," ujarnya.

Hartadi menyebut bahwa alur kebijakan AS tersebut akan memperbaiki pertumbuhan ekonomi global secara keseluruhan yang didukung oleh AS. "Kalau global economy membaik, diharapkan akan berdampak baik ke Indonesia," ucapnya.


Kepala Ekonom BNI Ryan Kiryanto pun menyatakan hal serupa. Ia mengatakan bahwa ditetapkannya Undang-Undang baru atas kesepakatan pemerintahan AS, Barack Obama dan Kongres untuk menghindari jurang fiskal berdampak positif pada perekonomian dunia, Asia, dan Indonesia.

"Untuk Indonesia, transmisi perbaikan ekonomi terjadi melalui pasar keuangan, di mana bursa saham akan bergairah dan kurs rupiah akan menguat karena banjirnya dolar AS ke emerging economies," sebut Ryan.

Selain itu, Ryan menyebut transmisi juga terjadi melalui perdagangan di mana ekspor ke AS akan membaik sehingga berdampak positif untuk neraca perdagangan Indonesia. "Perdagangan RI ke negara-negara lain juga akan membaik karena sentimen positif dari membaiknya outlook ekonomi AS," katanya.

Sebelumnya, AS melakukan kenaikan pajak dan pemangkasan anggaran belanja guna menjauhkan negaranya dari risiko fiscal cliff. Terdapat 10 poin dalam UU tersebut. Salah satunya yaitu menaikkan pendapatan negara US $ 620 miliar dengan membebani kenaikan pajak lebih tinggi terhadap orang kaya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: