KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) kembali menaikkan suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 25 basis poin (bps) dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI Desember 2022 menjadi 5,5%. Tercatat, BI telah menaikkan suku bunga hingga 200 bps atau 2% sepanjang 2022. Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, meski suku bunga BI naik sebesar 200 bps sepanjang tahun ini, namun dampaknya terhadap pembayaran utang pemerintah dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) diperkirakan baru akan terealisasi paling cepat di akhir 2023. Hal ini lantaran, hampir semua Surat Berharga Negara (SBN) yang diterbitkan merupakan SBN yang terbit sebelum suku bunga mengalami kenaikan. Oleh karena itu, dampak signifikan kenaikan suku bunga BI diperkirakan baru terjadi di tahun 2024, seiring dengan meluasnya penerbitan SBN dengan suku bunga yang tinggi.
BI Kembali Naikkan Bunga Acuan Jadi 5,5%, Ini Efeknya ke Pembayaran Utang Pemerintah
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) kembali menaikkan suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 25 basis poin (bps) dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI Desember 2022 menjadi 5,5%. Tercatat, BI telah menaikkan suku bunga hingga 200 bps atau 2% sepanjang 2022. Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, meski suku bunga BI naik sebesar 200 bps sepanjang tahun ini, namun dampaknya terhadap pembayaran utang pemerintah dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) diperkirakan baru akan terealisasi paling cepat di akhir 2023. Hal ini lantaran, hampir semua Surat Berharga Negara (SBN) yang diterbitkan merupakan SBN yang terbit sebelum suku bunga mengalami kenaikan. Oleh karena itu, dampak signifikan kenaikan suku bunga BI diperkirakan baru terjadi di tahun 2024, seiring dengan meluasnya penerbitan SBN dengan suku bunga yang tinggi.