KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketidakpastian pasar keuangan global membuat pergerakan nilai tukar rupiah kembali loyo. Bahkan, Bank Indonesia (BI) mencatat hingga 18 Agustus 2020 rupiah terdepresiasi 1,65% point to point atau setara 1,04% secara rerata dibandingkan level Juli 2020. Menurut Gubernur BI Perry Warjiyo, tren depresiasi rupiah ini melanjutkan pelemahannya pada bulan lalu. Rupiah pada Juli 2020 terdepresiasi 2,36% point to point atau 2,92% secara rerata dibandingkan dengan level Juni 2020. "Antara lain disebabkan kekhawatiran terhadap terjadinya gelombang kedua pandemi Covid-19, prospek pemulihan ekonomi global, dan peningkatan ketidakpastian pasar keuangan akibat kenaikan tensi geopolitik AS dan China yang berlanjut ke Agustus," tutur Perry, Rabu (19/8).
BI: Ketidakpastian pasar keuangan global menekan pergerakan rupiah
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketidakpastian pasar keuangan global membuat pergerakan nilai tukar rupiah kembali loyo. Bahkan, Bank Indonesia (BI) mencatat hingga 18 Agustus 2020 rupiah terdepresiasi 1,65% point to point atau setara 1,04% secara rerata dibandingkan level Juli 2020. Menurut Gubernur BI Perry Warjiyo, tren depresiasi rupiah ini melanjutkan pelemahannya pada bulan lalu. Rupiah pada Juli 2020 terdepresiasi 2,36% point to point atau 2,92% secara rerata dibandingkan dengan level Juni 2020. "Antara lain disebabkan kekhawatiran terhadap terjadinya gelombang kedua pandemi Covid-19, prospek pemulihan ekonomi global, dan peningkatan ketidakpastian pasar keuangan akibat kenaikan tensi geopolitik AS dan China yang berlanjut ke Agustus," tutur Perry, Rabu (19/8).