BI: Keuangan Syariah Jadi Pendorong Transformasi Pembangunan Ekonomi yang Mendesak



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) menilai prinsip ekonomi dan keuangan syariah menjadi pendorong transformasi ekonomi pembangunan di Indonesia, dan merupakan sebuah kebutuhan mendesak.

Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti menjelaskan, setidaknya terdapat lima prinsip dalam ekonomi dan keuangan syariah, yakni keadilan, inklusi, kolaborasi, keberlanjutan, dan maslahat atau kesejahteraan.

"Transformasi ini dapat mengatasi permasalahan struktural seperti pengecualian keuangan, kerentanan lingkungan, dan ketidakstabilan ekonomi," ujar Destry dalam acara Islamic Leaders Conference di Menara Syariah Twin Tower, Tangerang, Rabu (11/9).


Baca Juga: Mengangkat Ekonomi Syariah di Indonesia

Menurutnya, keuangan syariah menawarkan keunikan proposisi, di mana menggabungkan investasi etis dengan pembangunan berkelanjutan dan menciptakan solusi keuangan yang tidak hanya menguntungkan tetapi juga berdampak. 

Untuk itu, menurutnya sangat penting untuk memastikan kemajuan keuangan syariah keadilan, memperluas akses terhadap layanan keuangan, membina kemitraan, memprioritaskan investasi yang beretika dan berkelanjutan, serta meningkatkan kesejahteraan.

Di sisi lain, Destry mengatakan, platform digital dan mobile banking dapat memperluas jangkauan produk-produk yang sesuai syariah, menghadirkan layanan keuangan ke kelompok masyarakat yang kurang terlayani di seluruh nusantara. 

"Bank Indonesia berperan penting dengan menciptakan lingkungan peraturan yang mendukung hal tersebut mendukung inovasi, mulai dari percepatan pembayaran digital melalui QRIS hingga memfasilitasi pertumbuhan fintech syariah," jelas Destry.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi