BI: Kinerja Industri Manufaktur Turun pada Kuartal II-2024



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja industri pengolahan pada kuartal II-2024 mengalami penurunan, bila dibandingkan pada kuartal sebelumnya. Hal ini terlihat dari dari Prompt Manufacturing Index Bank Indonesia (PMI-BI) sebesar 51,97% atau lebih rendah dari 52,80% di kuartal I-2024.

Asisten Gubernur BI Erwin Haryono memaparkan berdasarkan komponen pembentuknya, mayoritas komponen masih berada pada fase ekspansi dengan indeks di atas 50%. Komponen dengan indeks tertinggi tercatat pada volume produksi, diikuti volume persediaan barang jadi dan volume total pesanan.

"Sementara itu, komponen penerimaan barang pesanan input menjadi satu-satunya komponen yang meningkat," kata Erwin dalam keterangan resminya, Kamis (18/7).


Baca Juga: ADB Prediksi Ekonomi Asia Naik Menjadi 5% di 2024 Ini Faktor Penopangnya

Dalam laporan tersebut, volume produksi pada kuartal II-2024 tercatat melambat dengan indeks sebesar 53,56%, lebih rendah 54,03% dari kuartal I-2024.

Pada kuartal III-2024, volume produksi diperkirakan akan meningkat dengan indeks sebesar 56,10%. Hal ini sejalan dengan permintaan domestik yang meningkat dan didukung oleh ketersediaan sarana produksi dan kapasitas penyimpanan.

Pada awal tahun ini, komponen volume pesanan barang input juga melambat dengan indeks 52,54%, turun dari sebelumnya 54,45%.

Pada kuartal III-2024, volume pesanan barang input diperkirakan akan meningkat dengan indeks sebesar 55,45%.

Baca Juga: BI Tahan Suku Bunga, Rupiah Diprediksi Lanjut Menguat Pada Kamis (18/7)

"Hal ini didorong oleh peningkatan industri furnitur, industri barang galian bukan logam dan industri kayu, barang dari kayu, gabus dan barang anyaman dari bambu, rotan dan sejenisnya," ucapnya.

Sejalan dengan volume produksi, pada komponen volume persediaan barang jadi tercatat turun dengan indeks 53,13%, lebih rendah dibandingkan kuartal sebelumnya yang tercatat 54,87%. Komponen ini diperkirakan meningkat dengan level indeks sebesar 55,54% pada kuartal III-2024.

Kemudian, penurunan indeks sebenarnya juga terlihat pada komponen penggunaan tenaga kerja. Indeksnya turun dari 50,67% menjadi 49,78% pada kuartal II-2024. 

Baca Juga: BI Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal II Ditopang Dua Sektor Ini

Selanjutnya, komponen kecepatan penerimaan barang pesanan input menjadi satu-satunya yang mengalami fase pertumbuhan positif, sebesar 50,29% pada kuartal II-2024, atau melonjak dari indeks periode sebelumnya sebesar 48,91%.

Pada kuartal III-2024, komponen ini diproyeksikan akan kembali meningkat dengan indeks sebesar 51,38%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto