BI klaim jumlah uang palsu sudah berkurang



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mengklaim jumlah peredaran uang palsu saat ini tetap terkendali. Bahkan berdasarkan pantauan Bank Sentral, perkembanga uang palsu di Tanah Air cukup menggembirakan.

Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Uang BI Suhaedi mengatakan, selama periode Ramadhan dan Lebaran, tidak ditemukan adanya laporan mengendai dugaan uang palsu. Bahkan secara keseluruhan, peredaran uang palsu masih relatif terkendali, yakni di level 3 lembar per 1 juta lembar uang yang beredar.

"Artinya, dalam 1 juta lembar uang hanya ada 3 lembar uang palsu. Ini karena masyarakat sudah semakin tahu mengenai ciri-ciri khas uang rupiah," ujar Suhaedi saat ditemui, Jumat (15/6).


Meskipun temuan uang palsu kebanyakan ditemukan di Jawa, namun Suhaedi yakin masyarakat saat ini sudah begitu cepat mengenali uang palsu. Ia memastikan, jumlah uang palsu saat ini sangat kecil, meskipun enggan menyebutkan angka pastinya.

"Pemalsuan yang coba ditiru itu, sebagian uang pecahan besar, tapi yang sekarang jauh dari aslinya, jadi (uang palsu) mudak dikenali masyarakat," katanya.

Dia juga mendorong masyarakat untuk selalu waspada saat menerima uang, dan memastikannya dengan cara 3D (dilihat, diraba, diterawang).

"Tahun lalu normal saja, meskipun ada tapi (jumlah) kecil saja. Tahun ini jumlahnya menuurun dari sebelumnya sekitar 9 lembari dari setiap 1 juta lembar uang," ungkapnya.

Ke depan, untuk menghindari risiko mendapatkan uang palsu, Suhaedi menyarankan untuk melakukan penukaran uang di kas keliling, BI dan bank-bank.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia