BI: Kredit mulai naik di kuartal II-2017



JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memprediksi pertumbuhan kredit akan mulai naik pada pertengahan tahun 2017. Agus D. W Martowardojo, Gubernur BI mengatakan, ini disebabkan risiko kredit bank mulai turun.

Oleh karena itu, BI memprediksi pertumbuhan kredit sebesar 10%-12% di tahun 2017. Angka tersebut turun dari perkiraan semula BI terhadap pertumbuhan kredit sekitar 12%-14% di 2017. 

Atmosfer kenaikan kredit sudah mulai terasa menjelang akhir tahun 2016. BI melaporkan perbankan mencatat pertumbuhan kredit sebesar 7,5% (yoy) atau senilai Rp 4.251,62 triliun per Oktober 2016. Ini lebih tinggi dari pertumbuhan kredit 6,5% pada bulan September 2016. Sedangkan, secara ytd masih tumbuh 3,9% per Oktober 2016.


Perry Warjiyo, Deputi Gubernur BI menambahkan, pertumbuhan kredit baru akan mulai di pertengahan 2017 karena bank masih membutuhkan dana tambahan untuk pencadangan (provisi) akibat kenaikan rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL). “Setelah rasio NPL turun maka aliran kredit mulai besar,” katanya, Kamis (17/11).

Lanjutnya, kebutuhan likuiditas pun cukup aman untuk penyaluran kredit di tahun mendatang. BI memprediksi pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) pada kisaran 9%-11% di tahun 2017 dari rata-rata pertumbuhan DPK sebesar 6%-8% di tahun 2016. “Likuiditas bank masih akan ada untuk membiayai kredit,” tambahnya.

Menjelang akhir tahun 2016, BI melaporkan pertumbuhan DPK sudah mulai naik. Tercatat dari DPK tumbuh 6,6% (yoy) per Oktober 2016 dan DPK tumbuh 5,4% (ytd) per Oktober 2016. Dengan pertumbuhan DPK tersebut maka outstanding DPK senilai Rp 4.658,42 triliun per Oktober 2016 dari perhitungan DPK senilai Rp 4.370,40 triliun per Oktober 2015.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini