BI: kredit perbankan melambat



JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mencatat, kredit perbankan di kuartal pertama tahun ini mengalami perlambatan. Pada posisi Maret tahun lalu, kredit perbankan berada di posisi 24,9%. Lalu di Maret tahun ini turun menjadi 22,2%. "Memang terjadi perlambatan," ungkap Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo, Jumat, (10/5).

Ia mengatakan bahwa perlambatan kredit ini sejalan dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Bahkan, realisasi pertumbuhan ekonomi di kuartal satu ini bergerak lebih lambat dari perkiraan BI. Pihak regulator ini awalnya memprediksi perekonomian dapat tumbuh 6,17%. Namun ternyata realisasinya hanya 6,06%.

Perry mengaku bahwa perlambatan kredit ini masih wajar. "Mengarah pada yang tempo hari overekspansi, sekarang mengarah pada pertumbuhan yang lebih wajar," sebutnya.


Kredit yang melambat ini terjadi pada berbagai segmen yakni kredit modal kerja, investasi, dan konsumsi. Kredit modal kerja menurun dari 25,2% di kuartal pertama 2012 menjadi 23,7% di kuartal pertama 2013 ini. Kemudian, kredit investasi menurun dari 30,6% menjadi 23,2%. Selanjutnya  kredit konsumsi menurun dari 20,5% ke posisi 18,9%.

Sektor kredit yang turun pun bervariasi. Kredit sektor pertambangan tercatat mengalami perlambatan dalam 3 tahun terakhir. Di kuartal pertama 2011, kredit ini mampu tumbuh 53%. Lalu di periode yang sama pada 2012 menjadi 34,4%. Namun di awal tahun ini hanya tumbuh 19%.

Kredit kelistrikan mengalami perlambatan luar biasa dari 77,3% di kuartal pertama 2012 menjadi hanya tumbuh 4,6% saja di periode yang sama tahun ini. Disebut Perry bahwa ini umumnya untuk pembangunan listrik skala kecil, yakni hanya sampai 1.000 mega watt.

Selanjutnya, kredit pertanian melambat dari 30,7% ke posisi 26,6%. Kredit konstruksi juga mengalami perlambatan dari 22% menjadi 17,6%. Kemudian, kredit jasa sosial melambat dari 21,6% jadi 9,6%.

Meski begitu, rasio kredit macet atau Non Performing Loan (NPL) gross malah tercatat membaik. Di kuartal pertama tahun lalu, NPL gross yakni tercatat 2,29%. Lalu di periode yang sama tahun ini menurun jadi 1,97%. "NPL terjaga semakin baik," ungkap Perry.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Djumyati P.