BI: Kredit Perbankan Tumbuh 12,15% Per Mei 2024



KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Aliran kredit perbankan masih mengucur deras. Bank Indonesia (BI) mencatat, penyaluran kredit perbankan per Mei 2024 tumbuh 12,15% secara tahunan atau year on year (yoy).

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, kucuran kredit tersebut didorong pertumbuhan kredit di sebagian besar sektor ekonomi, terutama perdagangan, industri, dan jasa dunia usaha.

Walau demikian, pertumbuhan kredit per Mei 2024 terlihat melambat jika dibandingkan dengan kinerja penyaluran kredit perbankan pada bulan sebelumnya atau April 2024 yang sebesar 13,09% yoy.


Berdasarkan kelompok penggunaan, pertumbuhan kredit pada Mei 2024 ditopang oleh kredit investasi, kredit modal kerja, dan kredit konsumsi, yang masing-masing tumbuh sebesar 14,80% (yoy), 11,59% (yoy), dan 10,47% (yoy).

Pembiayaan syariah tumbuh tinggi 14,07% (yoy), sementara kredit UMKM naik 6,74% (yoy). Dengan perkembangan tersebut, pertumbuhan kredit 2024 diprakirakan berada pada batas atas kisaran 10%-12%.

Baca Juga: Ini Alasan BI Pertahankan BI Rate 6,25%

Dari sisi penawaran, minat penyaluran kredit terjaga, didukung peningkatan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 8,63% (yoy). Serta, berlanjutnya strategi realokasi alat likuid ke kredit oleh perbankan serta dukungan likuiditas seiring dengan penerapan Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM) BI.

Dari sisi permintaan, kata Perry, pertumbuhan kredit dipengaruhi kinerja korporasi dan rumah tangga yang baik. Pertumbuhan penjualan dan belanja modal korporasi tetap positif sehingga mendorong kebutuhan pembiayaan modal kerja dan investasi.

"Sementara itu, konsumsi rumah tangga tetap kuat, terutama dari kelas menengah dan atas, seiring dengan ekspektasi penghasilan yang meningkat," tutur Perry saat konferensi pers di Jakarta, Kamis (20/6).

Di sisi lain, ketahanan sistem keuangan tetap terjaga.  Hal ini tecermin dari likuiditas yang memadai, risiko kredit yang rendah, dan permodalan yang kuat. Likuiditas perbankan yang tecermin dari rasio alat likuid terhadap dana pihak ketiga (AL/DPK) tercatat tinggi sebesar 25,78%.

Rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) masih tinggi sebesar 25,97% pada April 2024, sementara rasio kredit bermasalah perbankan (Non-Performing Loan/NPL) tercatat rendah sebesar 2,33% (bruto) dan 0,81% (neto).

Baca Juga: BI Ramal Pertumbuhan Ekonomi Global 2024 Lebih Moderat Jadi 3,2%

Perry menjelaskan, ketahanan perbankan yang kuat juga didukung oleh kemampuan membayar korporasi dan rumah tangga yang baik. Ketahanan permodalan dan likuiditas perbankan yang kuat juga ditunjukkan dengan hasil stress test perbankan.

"Ke depan, BI terus memperkuat sinergi kebijakan bersama KSSK dalam memitigasi berbagai risiko yang berpotensi mengganggu stabilitas sistem keuangan," imbuh Perry.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat