Jakarta. Meningkatnya dana yang masuk melalui kebijakan pengampunan pajak (tax amnesty) ternyata tak cukup ampuh memperkuat otot rupiah. Buktinya, rupiah mengalami pelemahan yang konsisten sejak Bank Sentral Amerika Serikat (AS) membuka peluang kenaikan suku bunga dalam waktu dekat. Berdasarkan referensi kurs tengah Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia (BI), pelemahan rupiah terjadi sejak 18 Agustus 2016, yakni di level Rp 13.114 per dollar AS, melemah dari dua hari sebelumnya Rp 13.098 per dollar AS. Pelemahan ini terjadi setelah Presiden Federak Reserve Bank of New York William Dudley memperingatkan investor agar tidak meremehkan kenaikan suku bunga The Fed dalam waktu dekat.
BI lemahkan rupiah demi dukung ekspor manufaktur
Jakarta. Meningkatnya dana yang masuk melalui kebijakan pengampunan pajak (tax amnesty) ternyata tak cukup ampuh memperkuat otot rupiah. Buktinya, rupiah mengalami pelemahan yang konsisten sejak Bank Sentral Amerika Serikat (AS) membuka peluang kenaikan suku bunga dalam waktu dekat. Berdasarkan referensi kurs tengah Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia (BI), pelemahan rupiah terjadi sejak 18 Agustus 2016, yakni di level Rp 13.114 per dollar AS, melemah dari dua hari sebelumnya Rp 13.098 per dollar AS. Pelemahan ini terjadi setelah Presiden Federak Reserve Bank of New York William Dudley memperingatkan investor agar tidak meremehkan kenaikan suku bunga The Fed dalam waktu dekat.