KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) menerbitkan ketentuan penyempurnaan kebijakan moneter dan makroprudensial. Salah satunya melakukan penyempurnaan Giro Wajib Minimun (GWM) dan ini menjadi angin segar bagi para perbankan untuk lebih leluasa menyalurkan kreditnya. Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Dody Budy Waluyo mengatakan, dengan kebijakan ini BI memprediksi pertumbuhan kredit sepanjang tahun 2018 akan ada pada kisaran 10% hingga 12%. Sementara pada Februari kemarin pertumbuhan kredit sudah naik ke 8,4%. “Artinya perlu dilihat bahwa jika ekonominya kalau bisa lebih tinggi dari 2017, otomatis dari sisi financing-nya itu juga lebih tinggi dari sisi kredit bank,” ujarnya saat di temui di Gedung BI, Kamis (5/4).
BI longgarkan GWM, pertumbuhan kredit bisa capai 12%
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) menerbitkan ketentuan penyempurnaan kebijakan moneter dan makroprudensial. Salah satunya melakukan penyempurnaan Giro Wajib Minimun (GWM) dan ini menjadi angin segar bagi para perbankan untuk lebih leluasa menyalurkan kreditnya. Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Dody Budy Waluyo mengatakan, dengan kebijakan ini BI memprediksi pertumbuhan kredit sepanjang tahun 2018 akan ada pada kisaran 10% hingga 12%. Sementara pada Februari kemarin pertumbuhan kredit sudah naik ke 8,4%. “Artinya perlu dilihat bahwa jika ekonominya kalau bisa lebih tinggi dari 2017, otomatis dari sisi financing-nya itu juga lebih tinggi dari sisi kredit bank,” ujarnya saat di temui di Gedung BI, Kamis (5/4).