BI luncurkan lima kebijakan sektor moneter



JAKARTA. Bank Indonesia (BI) ikut mengambil bagian dalam paket kebijakan ekonomi yang digulirkan pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang saat ini tengah menghadapi tekanan.

Gubernur Bank Indonesia Agus DW Martowardojo menjelaskan ada lima paket yang dijalankan BI selaku otoritas moneter terkait dengan upaya pemerintah untuk mendorong perekonomian.

Lima paket itu adalah memperkuat pengendalian inflasi dari sisi suplai, menguatkan stabilisasi rupiah, pengelolaan likuiditas rupiah, memperkuat suplai dan demand valuta asing serta memperdalam pasar uang.


"Untuk inflasi, kami akan memperkuat TPI (Tim Pengendali Inflasi) dan TPID (Tim Pengendali Inflasi Daerah). Kami juga akan memperkuat kerja sama antara bank sentral dengan pemerintah dan pemerintah daerah," kata Agus, Rabu (9/9).

Berkaitan dengan stabilisasi rupiah, BI akan menjaga kepercayaan pasar terhadap nilai tukar rupiah dan pasar surat utang.

Sementara itu yang berhubungan dengan upaya pengelolaan likuiditas rupiah, BI akan melakukan lelang reverse repo SUN dari variable rate tender menjadi fix rate tender. Selain itu BI mengubah mekanisme lelang Sertifikat Deposito Bank Indonesia (SDBI) dari variable rate tender menjadi fixed rate tender dan menyesuaikan pricing SDBI serta SDBI tenor 6 bulan.

"Kami juga menerbitkan kembali SBI bertenor 9 bulan dan 12 bulan dengan mekanisme lelang fixed rate tender dan menyesuaikan pricing," kata Agus.

Untuk paket keempat, yakni memperkuat suplai dan demand valuta asing, BI akan melakukan penyesuaian lelang swap valas dari dua kali seminggu menjadi sekali dalam sepekan.

"Untuk memperdalam pasar mata uang, langkah yang dilakukan adalah menyediakan fasilitas swap hedging untuk investasi infrastruktur dan memperkuat cadangan devisa, serta menyempurnakan ketentuan tentang pasar uang yang mencakup seluruh komponen terkait pengembangan pasar antara lain instrumen pelaku dan infrastruktur," kata Agus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Havid Vebri