BI luncurkan RTGS generasi II akhir tahun



JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memastikan teknologi  Real Time Gross Settlement Systems (RTGS) generasi kedua akan meluncur akhir tahun ini. Layanan tersebut akan memiliki kapasitas pelayanan transaksi yang lebih besar dibandingkan generasi sebelumnya.

Deputi Gubernur BI Ronald Waas, mengatakan layanan ini akan mampu memproses 1 juta transaksi per hari. Kapasitas ini lebih besar ketimbang generasi sebelumnya, yang hanya mampu memproses 60.000 transaksi per hari. "Kapasitas RTGS memang harus bertambah karena transaksi terus meningkat. Saat ini saja setiap hari sudah ada 100.000 transaksi per hari," ujarnya, Senin (12/8).

Dalam implementasinya, peningkatan kapasitas ini akan dilakukan bertahap. Misalnya, pada tahap awal, memproses sebesar 200.000 transaksi per hari kemudian meningkat menjadi 250.000 transaksi per hari.


Ronald menambahkan, untuk membuat teknologi yang sempurna, BI tak bekerja sendirian. Bank sentral rajin melakukan diskusi dengan industri perbankan. Bila teknologi RTGS -II sudah berjalan, BI berencana mengkoreksi tarif RTGS.

Tak akan kanibal

RTGS merupakan sistem transfer dana elektronik yang penyelesaian setiap transaksin dilakukan dalam waktu seketika. Pembenahan ini diharapkan mendongkrak transaksi, sehingga biaya yang dikenakan pada nasabah turun, setelah pendapatan bank tetap tinggi karena volume meningkat.

BI memang mengkritik besarnya biaya RTGS yang dibebankan pada nasabah. Bank rata-rata menggetok tarif antara Rp 20.000 - Rp 30.000 per transaksi RTGS. Bandingkan dengan setoran transaksi RTGS perbankan ke BI yang hanya Rp 7.000 - Rp 15.000.

BI juga memastikan, RTGS-II tidak akan membunuh bank pembayaran (payment bank) di pasar modal yang ditunjuk Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI).  Sebelumnya, BI berencana menghapus payment bank setelah RTGS-II rampung.

Pembayaran transaksi bursa langsung menggunakan rekening KSEI yang ada di bank sentral. Tujuannya, supaya pembayaran di bursa lebih aman dan tidak ada risiko gagal bayar.

Ketua Umum Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI), Darmadi Sutanto, menyampaikan penambahan kapasitas RTGS tersebut akan mendorong transaksi non-tunai, karena saat ini transaksi hanya dibatasi maksimal 60.000 per hari.  "Perbankan siap menjalankan RTGS model baru ini," ujarnya.

Berdasarkan data BI per Juli 2013, volume  RTGS mencapai 1.62 juta transaksi dengan total nilai transaksi Rp 9.130 triliun. Transaksi RTGS terbesar berasal dari perbankan konvensional, yakni 1,51 juta transaksi dengan total nilai Rp 3.477 triliun.

Berdasarkan kelompok, nasabah bank paling aktif, yakni bertransaksi  hingga 1,42 juta transaksi. Kemudian mengekor,   transaksi Pasar Uang Antar Bank (PUAB) mencapai 7.410 transaksi, transaksi pemerintah 1.367 transaksi dan  pengelolaan moneter sekitar 5.883 transaksi.            

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie