JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memproyeksikan masih ada ruang untuk permintaan kredit perumahan khususnya untuk wilayah Jawa. Sementara itu, permintaan kredit rumah untuk wilayah luar Jawa diprediksi akan menurun karena pendapatan masyarakat mulai menurun akibat pertumbuhan ekonomi yang melesu. “Di pulau Jawa pertumbuhan sekitar 12%-14% yang tergantung daerahnya,” kata Halim, Senin (9/2). Menurutnya, rencana pemerintah ingin memangkas suku bunga Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) menjadi 5% dari 7,5% akan membantu pertumbuhan kredit untuk rumah segmen bawah. Karena tingkat bunga yang diberikan relatif lebih murah, apalagi cicilan akan sekitar Rp 500.00i ribu - Rp 600.000 per bulan.
BI: Masih ada ruang kredit perumahan untuk tumbuh
JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memproyeksikan masih ada ruang untuk permintaan kredit perumahan khususnya untuk wilayah Jawa. Sementara itu, permintaan kredit rumah untuk wilayah luar Jawa diprediksi akan menurun karena pendapatan masyarakat mulai menurun akibat pertumbuhan ekonomi yang melesu. “Di pulau Jawa pertumbuhan sekitar 12%-14% yang tergantung daerahnya,” kata Halim, Senin (9/2). Menurutnya, rencana pemerintah ingin memangkas suku bunga Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) menjadi 5% dari 7,5% akan membantu pertumbuhan kredit untuk rumah segmen bawah. Karena tingkat bunga yang diberikan relatif lebih murah, apalagi cicilan akan sekitar Rp 500.00i ribu - Rp 600.000 per bulan.