JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memperkirakan tren penurunan bunga kredit masih akan berlanjut di tahun 2017 meskipun perbankan dihantui kenaikan bunga acuan The Federal Reverse dan pengetatan likuiditas. Perry Warjiyo, Deputi Gubernur BI mengatakan, masih ada ruang untuk penurunan bunga kredit. “BI mencatat bunga kredit telah turun 70 basis point (bps) di tahun 2016,” katanya Jumat (13/1). Itu berarti, penurunan bunga kredit masih lebih rendah ketimbang pemangkasan bunga deposito perbankan yang mencapai 150 bps di tahun lalu. Bunga kredit yang turun paling tinggi adalah bunga kredit modal kerja yang turun mencapai 100 bps. Sedangkan bunga kredit di kredit investasi turun lambat karena memiliki jangka waktu yang panjang. Bunga kredit konsumsi juga tak turun banyak karena ada kebutuhan konsumsi.
BI: Masih ada ruang penurunan bunga kredit
JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memperkirakan tren penurunan bunga kredit masih akan berlanjut di tahun 2017 meskipun perbankan dihantui kenaikan bunga acuan The Federal Reverse dan pengetatan likuiditas. Perry Warjiyo, Deputi Gubernur BI mengatakan, masih ada ruang untuk penurunan bunga kredit. “BI mencatat bunga kredit telah turun 70 basis point (bps) di tahun 2016,” katanya Jumat (13/1). Itu berarti, penurunan bunga kredit masih lebih rendah ketimbang pemangkasan bunga deposito perbankan yang mencapai 150 bps di tahun lalu. Bunga kredit yang turun paling tinggi adalah bunga kredit modal kerja yang turun mencapai 100 bps. Sedangkan bunga kredit di kredit investasi turun lambat karena memiliki jangka waktu yang panjang. Bunga kredit konsumsi juga tak turun banyak karena ada kebutuhan konsumsi.