KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Federal Reserve resmi menaikkan suku bunga acuan sebesar 75 bps pada tengah pekan ini. Para pelaku pasar melihat langkah tersebut kemudian akan diikuti dengan berbagai bank sentral global lainnya, termasuk Bank Indonesia (BI). Ketika BI memutuskan menaikkan suku bunga acuan, maka suku bunga deposito umumnya akan ikut naik. Namun, Senior Economist Samuel Sekuritas Fikri C Permana melihat hal tersebut tidak akan terjadi dalam waktu dekat. Dia meyakini, dengan likuiditas domestik yang melimpah, lalu CASA perbankan yang tinggi, kenaikan suku bunga tidak serta merta membuat suku bunga deposito ikut naik. Di satu sisi, dia melihat hal ini justru membuat obligasi korporasi, khususnya yang memiliki tenor pendek, sebagai instrumen investasi yang paling diuntungkan.
BI Masih Tahan Suku Bunga, Obligasi Korporasi Tenor Pendek Jadi Pilihan Menarik
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Federal Reserve resmi menaikkan suku bunga acuan sebesar 75 bps pada tengah pekan ini. Para pelaku pasar melihat langkah tersebut kemudian akan diikuti dengan berbagai bank sentral global lainnya, termasuk Bank Indonesia (BI). Ketika BI memutuskan menaikkan suku bunga acuan, maka suku bunga deposito umumnya akan ikut naik. Namun, Senior Economist Samuel Sekuritas Fikri C Permana melihat hal tersebut tidak akan terjadi dalam waktu dekat. Dia meyakini, dengan likuiditas domestik yang melimpah, lalu CASA perbankan yang tinggi, kenaikan suku bunga tidak serta merta membuat suku bunga deposito ikut naik. Di satu sisi, dia melihat hal ini justru membuat obligasi korporasi, khususnya yang memiliki tenor pendek, sebagai instrumen investasi yang paling diuntungkan.