BI membeli surat utang IMF senilai US$ 1 miliar



JAKARTA. Bank Indonesia akan membeli surat utang Dana Moneter Internasional (IMF). Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution mengatakan, surat utang itu akan tetap ditempatkan sebagai cadangan devisa.

Keterangan Darmin ini sekaligus membantah kabar pemerintah akan meminjamkan US$ 1 miliar kepada IMF. Asal tahu saja, IMF sendiri gencar menghimpun dana untuk mengatasi gejolak ekonomi krisis global.

Darmin menganggap, pembelian surat utang IMF tidak perlu dikhawatirkan. Dia beralasan surat utang IMF ini sudah diakui dunia internasional. Selain itu, Darmin mengatakan, IMF menempatkan dana penjualan surat utang sebagai second line defense bagi penanganan krisis ekonomi global.


"Sehingga sebetulnya probalitas penggunaannya kecil sekali," jelasnya usai mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bertemu Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde, Selasa (10/7).Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa menambahkan, nilai surat utang yang dibeli sebesar US$ 1 miliar. Menurutnya, pembelian surat utang IMF ini sepenuhnya ditangani oleh Bank Indonesia. "Persoalan itu kan ada mekanisme sendiri. Pak Gubenur BI yang akan melaksanakan itu," jelasnya. Sayang tidak ada penjelasan lebih rinci mengenai berapa imbal hasil dan tenor surat utang IMF tersebut. IMF sendiri menyambut baik kontribusi pemerintah Indonesia ini. Lagarde menjelaskan kontribusi Indonesia ini merupakan bagian dari komitmen negara-negara yang tergabung dalam KTT G20 di Los Cabos, Meksiko beberapa waktu lalu. "Ini sukarela dari negara-negara di seluruh dunia dan bukan merupakan semacam hadiah atau hibah. Tetapi merupakan second line defense," tegas Lagarde.Lagarde menerangkan, dana dari sejumlah negara ini nantinya bukan dipakai untuk negara tertentu melainkan sebagai dana antisipasi krisis ekonomi. Catatan saja, IMF memiliki 188 anggota dan dalam konteks ini dana cadangan negara ini digunakan untuk seluruh anggota.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Edy Can