KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memperkirakan defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) di sepanjang tahun 2020 akan berada di bawah 1,5% dari produk domestik bruto (PDB). “Defisit transaksi berjalan yang tetap rendah didorong oleh surplus neraca barang yang terus berlanjut,” ujar Gubernur BI Perry Warjiyo beberapa waktu lalu. Seperti yang telah diketahui, neraca perdagangan pada bulan November 2020 kembali mencetak surplus sebesar US$ 2,61 miliar.
Dengan kondisi tersebut, neraca perdagangan Indonesia telah mencetak surplus selama tujuh bulan berturut-turut sejak Mei 2020 dan di sepanjang tahun berjalan, neraca perdagangan telah surplus US$ 19,66 miliar. Sejalan dengan itu, BI juga memperkirakan kalau surplus neraca modal dan finansial akan meningkat, seiring dengan aliran masuk modal asing yang berlanjut. Baca Juga: Demi tekan CAD, Ahok beberkan sejumlah solusi sektor migas Hal ini terlihat dari investasi portofolio yang mencatat net inflow sebesar US$ 2,54 miliar pada periode Oktober hingga 15 Desember 2020. “Bahkan ke depan, aliran masuk modal asing ke pasar keuangan domestik diperkirakan akan kembali meningkat sejalan dengan daya tarik aset keuangan domestik yang tinggi, keyakinan investor yang terjaga, dan likuiditas global yang besar,” tambah Perry.